Tato Gula Darah (Amerika)
Banyak orang yang suka mengonsumsi makanan atau minuman manis, baik dalam keadaan makan berat atau hanya sekadar cemilan. Bagi mereka yang masih berusia muda cenderung tidak terlalu khawatir dibandingkan mereka yang telah berusia tua terhadap dampak dari seringnya mengonsumsi makanan atau minuman yang manis-manis. Dampak yang sering muncul dari seringnya mengonsumsi yang manis-manis adalah naiknya kadar gula dalam darah. Meskipun faktor risiko ini tidak hanya berkaitan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang manis-manis, bisa juga terkait dengan keturunan dan gaya hidup lain yang tidak baik.
Ketika kadar gula naik, maka yang terpintas adalah penyakit diabetes atau lebih dikenal dengan nama penyakit kencing manis, yaitu penyakit yang disebabkan gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dampak dari penyakit ini adalah ketika orang yang mengidap diabetes terluka, maka lukanya akan lama sembuh dan sering mengalami pembengkakan atau bahkan pembusukan. Selain itu mengalami gejala seperti sering kesemutan, mudah merasa lapar, sering kencing terutama pada malam hari.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mengonsumsi makanan dengan kadar gula rendah dan rajin memeriksakan kadar gula dalam darah. Pemeriksaan kadar gula dalam darah biasanya dilakukan di rumah sakit atau mengunjungi klinik-klinik kesehatan. Atau bisa juga menggunakan alat pengukur gula darah portabel dengan cara mengambil darah sedikit dari ujung jari dan meletakkannya pada strip pengukur, angka akan muncul beberapa detik kemudian di layar. Selain itu, membiasakan gaya hidup sehat seharusnya menjadi pilihan utama, misalnya jalan kaki setiap hari.
Dengan perkembangan dunia teknologi, para kimiawan dari Northeastern University, Amerika Serikat, yang telah mengembangkan sebuah metode untuk menyuntikkan sensor neon kecil di bawah kulit yang dapat mendeteksi glukosa atau kadar gula dalam darah, sehingga seseorang tidak perlu bolak-balik rumah sakit untuk mengukur kadar gula dalam darah, maupun menusukkan jarum untuk mengambil darah.
Sensor neon yang ditempatkan dalam kulit mirip seperti tato temporary. Cara untuk melakukan pemeriksaannya hanya dengan mengambil foto tato temporary tersebut dengan alat pemindai khusus yang ada di kamera ponsel pintar pemilik tato. Program komputer kemudian akan menganalisa foto tersebut dan melaporkan kadar gula darah. Walaupun metode ini masih dalam pengujian keakuratan hasil, tetapi dengan “tato gula darah” ini seseorang dapat melakukan penghematan waktu dibandingkan harus ke rumah sakit.
Nah, bagaimana teman-teman? Anda tertarik dengan tato gula darah ini?
Simak terus serial Kemajuan Teknologi Untuk Kesehatan lainnya disini ya…
Iyah benar, saya sendiri juga suka makan cemilan,,
makasih atas infonya DOkter nasi, salam