Dongeng Si Encep
Cerbung Dongeng Si Encep Episode 1: Koin dan Uang Kertas
Alhamdulillah, segala puji senantiasa kita panjatkan ke hadlirat Allah Yang Maha Baik, yang telah memberikan nikmat tak terhingga, memberikan kesempatan kita hidup di dunia hingga saat ini. Tentu kenikmatan ini harus kita syukuri tanpa batas dan tanpa tapi, karena dengan sifat Rahman Allah selalu memberikan kita kenikmatan tanpa batas dan tanpa tapi. Untuk itu mari…
Cerbung Dongeng Si Encep Episode 2: Gendongan Rokok Itu!
Tanggapan Penulis: Pertama, terima kasih buat semua pembaca yang ternyata membaca dengan saksama episode pertama “Dongeng si Encép” yang saya tulis. Awalnya saya tidak ingin menjelaskan bahwa dongeng ini memang “based on true story”, tapi sepertinya hampir semua sudah tahu. Ya sudahlah, tidak apa, semoga menginspirasi… Mari kita lanjutkan episode 2… “Tangkaap, tangkaap….”, tetiba terdengar…
Cerbung Dongeng Si Encep Episode 3: Labil!!
Alhamdulillah sudah 2 episode ditayangkan, dan semoga teman-teman tidak melewatkannya. Gimana tanggapan teman-teman? Bagus ga ceritanya? Kasih komentarnya ya, biar semangat lagi sharing ceritanya. By the way, kalian juga bisa sharing opini dan tulisan karya kalian disini lho. Cek ketentuannya disini ya. Yuk kita lanjut cerita dongeng si Encep episode 3 berjudul Labil… “Mang Ujang….mang…
Cerbung Dongeng Si Encep Episode 4: Ingin Menghilang Saja!!
Ya, aku belum bisa menerima, bagaimana Tuhan Yang Maha Adil Membiarkan kejahatan menimpa orang kecil sepertiku? Assalamu’alaikum warahmatullah! Imam sudah menyelesaikan shalatnya, diikuti oleh semua jamaah. Beberapa saat aku masih dalam sujud, menuntaskan pengaduan. Kuusapkan kedua telapak tangan ke wajah, basah! Air mataku mendesak mengalir keluar sejak aku mulai mengadu pada-Nya, menggugat serta mempertanyakan letak…
Cerbung Dongeng Si Encep Episode 5: Iklan Koran
Ceritanya makin seru nih…ikuti lanjutannya yok… Februari 1989 Seekor kucing hitam menyelinap pagar masuk pekarangan Mess. Badannya kurus. Bulu-bulunya yang basah semakin menampakkan benjolan tulang punggungnya. Hujan sejak sore tadi memaksanya mencari tempat berteduh. Ia menggosokkan kepalanya pada kaki meja, lalu mengeong menatap sendu, seolah meminta izin sekadar mengeringkan badan. “Kita senasib, berteduhlah”. Ia kembali…
Cerbung Dongeng Si Encep Episode 6: Akan Kadaluwarsa!!
Sudah sampai Episode 6 nih… jangan lupa share komentarnya ya… Agustus 1989 Suara mesin cetak sahut-sahutan berirama. Bunyinya menderu memekakkan telinga. Satu mesin membuat bising, apalagi tiga. Suaranya terdengar sampai ke lantai dua. Tapi, kebisingan itulah yang justru membuat para pekerja di lantai satu bahagia dan bersukacita. Dalam tiga bulan belakangan, permintaan pencetakan buku meningkat…
Oya? Maaf baru dibalas. Kapan ya kak?