Bagaimana kabarnya hari ini, Bun? Kalau Ibu sampai di artikel ini, kemungkinan hanya penasaran atau sedang ingin mencari tahu alasan perilaku dan perasaan Ibu yang tiba-tiba melonjak bersemangat. Nah, bisa jadi itu adalah insting untuk nesting, loh! Yuk, kita simak penjelasannya!
Apa itu Perilaku Nesting?
Menurut American Pregnancy Association, insting untuk nesting adalah salah satu fase dalam kehamilan dan dianggap sebagai insting untuk mempersiapkan kedatangan sang bayi. Dari insting ini, biasanya Ibu akan menunjukkan perilaku yang “tidak biasa” yang bahkan membuat orang di sekitarnya merasa bingung atau bahkan jengkel karena dirasa terlalu berlebihan. Tidak semua Ibu mengalami nesting, jadi tidak usah khawatir kalau Ibu tidak mengalaminya.
Insting nesting ini bisa muncul kapan saja selama kehamilan, tapi jadi lebih intens pada beberapa minggu menjelang bersalin. Sampai saat ini penyebab nesting sulit diketahui, tapi seringkali dikaitkan dengan perubahan hormonal selama kehamilan.
Tanda – tanda Ibu Menunjukkan Perilaku Nesting
Cara nesting pada setiap Ibu akan berbeda. Berikut ini beberapa kegiatan yang menunjukkan perilaku nesting:
- Membuat to-do-list yang banyak
Perasaan yang intens dan bersemangat bisa membuat Ibu merasa kewalahan karena terlalu banyak yang ingin dilakukan. Pada sebagian Ibu, menulis daftar hal yang ingin dilakukan (to-do-list) merupakan hal yang menyenangkan karena kegiatan jadi lebih teratur dan terarah, serta ada kebanggaan tersendiri setelah berhasil menyelesaikan setiap daftar tersebut. Perilaku ini juga bisa dicoba oleh Ibu yang memiliki banyak keinginan tetapi bingung harus mulai darimana. Hal ini dapat membantu Ibu menghindari over-thinking dan stress.
- Ibu ingin sekali bersih-bersih rumah
Ibu merasa rumah terasa kotor dan setiap sudutnya harus bersih, seperti lantai rumah perlu disapu dan pel lagi, membersihkan kamar, mencuci wastafel, toilet, kamar mandi, atau cuci piring. Semua pekerjaan rumah yang sebelumnya sudah selesai, rasanya harus diulang lagi karena Ibu tidak bisa dan tidak ingin berhenti bergerak. Perilaku nesting seperti ini dapat dianggap sebagai keinginan untuk memberikan lingkungan yang bersih dan aman untuk kedatangan adik bayi.
- Mencari barang yang hilang
Barang hilang terkadang terjadi di dalam rumah dan kalau tidak ditemukan mungkin akan berlalu begitu saja. Namun tiba-tiba, Ibu teringat dan sangat ingin menemukan barang itu kembali meskipun harus mengerahkan seluruh anggota keluarga untuk ikut mencari. Perilaku nesting yang ini akan berakhir bila sudah menemukan barangnya atau ketika Ibu dapat mengendalikan diri.
- Menata barang dengan detail dan rapi
Melihat perabotan di setiap sisi rumah rasanya ada yang kurang sesuai dengan letaknya dan terus menerus mengubah tatanan sampai Ibu merasa puas. Selain itu, Ibu juga merasa risih dengan pengaturan barang-barang dirumah yang tidak sesuai berdasarkan jenis, warna, atau ukuran seperti merapikan alat masak di dapur, buku, pajangan, dll.
- Ingin membeli buku resep atau memasak makanan yang sangat banyak
Suatu ketika Ibu ingin memasak berbagai macam makanan di rumah yang bahkan belum pernah Ibu masak sebelumnya dan membeli buku masak. Seolah-olah, mengoleksi buku masak adalah hal yang ingin Ibu miliki.
- Merapikan lemari pakaian anak
Jika Ibu memiliki anak yang lebih tua, Ibu akan terobsesi untuk merapikan lemari pakaiannya.
- Belanja kebutuhan dan perawatan bayi
Butuh persiapan yang banyak untuk menyambut si bayi, dan untuk antisipasi Ibu ingin membeli semuanya. Ibu melakukan perilaku nesting ini dengan pemikiran “kita tidak tahu apa yang akan dibutuhkan nanti”, dan berakhir dengan membeli semua barang-barang baru meskipun sudah ada barang lama, seperti popok, baju bayi, produk perawatan, dll. Ibu juga sampai rela terbangun tengah malam atau subuh agar bisa belanja online kebutuhan tersebut.
- Merapikan tas perlengkapan lahiran
Mendekati waktu kelahiran, belum ada yang dapat membuat prediksi secara akurat hari perkiraan lahir (HPL) dan karena itu Ibu pasti memiliki tas untuk dibawa kemanapun yang berisi perlengkapan lahiran, seperti baju ganti Ibu, baju bayi, buku lahiran, diaper/popok, obat-obatan, dll. Baik secara sadar atau tidak, Ibu merasa perlu terus menerus memeriksa tas ini dengan harapan tidak ada yang tertinggal atau kurang lengkap.
- Declutter
Sekarang waktunya memisahkan barang-barang yang akan digunakan dengan yang tidak. Ibu merasa perlu juga mempersiapkan diri menyambut si bayi, jadi harus memisahkan barang apa saja yang akan dijual, disumbangkan, atau dibuang. Dengan berkurangnya barang-barang tersebut, muncul keinginan membeli barang baru, seperti baju hamil atau menyusui, sprei baru, baju seragam untuk Ibu, Ayah, dan Bayi. Ibu merasa belum puas kalau belum mendapatkannya.
Perilaku Nesting saat Hamil Memang Wajar, Tapi Tetap Utamakan Keamanan
Memuaskan insting nesting Ibu tanpa harus berlebihan adalah hal yang penting untuk menghindari cedera fisik ataupun stress emosional. Jikalau Ibu sudah merasa terlalu obsesif melakukan berbagai perilaku nesting di atas, seperti mengulang-ulang kegiatan yang sama 6 kali atau terbangun jam 3 pagi untuk merapikan kamar si bayi, maka sudah saatnya Ibu memikirkan kesehatan diri sendiri. Berikut ini beberapa hal yang disarankan oleh BukuBumil:
- Tetapkan batasan waktu
Ketika hamil, aktivitas membersihkan lantai rumah atau menata perabotan tentu menguras tenaga Ibu secara berlebihan. Meskipun masih belum puas dengan hasil aktivitasnya, tetapkan batas waktu agar Ibu dapat beristirahat sejenak. Ibu juga bisa membuat daftar rencana aktivitas yang akan dilakukan dan tentukan prioritasnya karena dengan cara ini kegiatan Ibu jadi lebih teratur.
- Jangan terlalu kelelahan dan stress
Ibu perlu memikirkan kondisi perasaan sendiri juga karena perilaku nesting mungkin saja merupakan cara Ibu untuk mengatasi rasa stress, kesepian, bosan, atau gelisah. Perasaan negatif yang tidak teratasi dapat membuat Ibu kelelahan mental dan stress. Oleh karena itu, cobalah untuk meminta suami meluangkan waktu untuk menemani Ibu jalan-jalan santai atau berbincang di sore hari.
- Hindari mengangkat barang beban berat
Betapapun inginnya Ibu melakukan pekerjaan rumah, menghias kamar/tempat tidur calon bayi, atau merapikan perabotan rumah, bagi ibu hamil itu bisa jadi hal yang terlalu berlebihan karena beban dan aktivitas berat seperti itu membutuhkan tenaga besar. Sebaiknya Ibu meminta bantuan suami/keluarga untuk menemani Ibu, karena bersama-sama lebih menyenangkan daripada sendiri, bukan?
- Fokus pada kebutuhan Ibu
Perasaan dan keberadaan Ibu adalah hal paling penting. Selama menunggu dan mempersiapkan waktu kelahiran, terus ingatkan bahwa Ibu berharga dan berikan semangat positif pada diri sendiri karena sebentar lagi akan lahir anak Ibu. Beri hadiah untuk diri sendiri karena sudah berhasil bertahan dan melalui seluruh proses kehamilan. Ibu bisa melakukan berkumpul dengan teman, pijat hamil, mempercantik diri, atau membeli baju yang nyaman. Lakukan perilaku nesting apapun yang ditujukan untuk membuat Ibu senang hati.
Yuk Bun, kita buat perilaku nesting jadi hal yang bahagia dan menyenangkan dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keamanan Ibu serta bayi. Jangan lupa disebarkan kepada Ibu lainnya ya, Bun!
Referensi
- 10 Signs You’re Nesting Before Welcoming Your Baby. (2019, November 13). Parents. Retrieved September 15, 2022, from https://www.parents.com/pregnancy/everything-pregnancy/10-signs-youre-nesting-before-welcoming-your-baby/
- American Pregnancy Association. (2022, May 5). Nesting During Pregnancy. Retrieved September 15, 2022, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/nesting-during-pregnancy/#:%7E:text=Nesting%20during%20pregnancy%20is%20the,is%20about%20to%20come%20on.
- Jablonski, N. (2019, November 18). Nesting Instinct While Pregnant: Here’s What It Means. Healthline. Retrieved September 15, 2022, from https://www.healthline.com/health/pregnancy/nesting#:%7E:text=Nesting%20is%20a%20natural%20instinct,space%20for%20baby%20and%20motherhood.
- (2022, January 5). Nesting During Pregnancy: Much More Than a Myth. Web-Pampers-US-EN. Retrieved September 15, 2022, from https://www.pampers.com/en-us/pregnancy/preparing-for-your-new-baby/article/pregnancy-nesting
Tulisan ini dikirim oleh Chaterine, seorang penulis konten kesehatan dan pengelola blog www.bukubumil.com. Saat ini Chaterine tinggal di Jakarta dan aktif menulis artikel kesehatan baik di blognya maupun menjadi penulis tamu, seperti pada tulisan ini.
Nah, bagi Anda punya artikel bagus, seperti opini terkait kesehatan, bisa banget ikut berbagi informasi di blog ini. Baca ketentuannya di laman ini ya.
Oya? Maaf baru dibalas. Kapan ya kak?