Agar Bayi Tidak “Gumoh” Setelah Disusui

Posting bagian 4 dari 4 bagian dalam seri Antara ASI vs Susu Formula

Loading

Sejak Fatih lahir melalui bedah sesar, mamanya belum terlalu kuat berlama-lama menggendong adiknya Faris ini apalagi mengangkat Fatih ke pundak untuk sekedar menepuk-nepuk punggungnya agar tidak “gumoh” setelah disusui. Akhirnya, jika saya sedang ada di rumah, tugas saya mengambil alih hal tersebut.

Nah, omong-omong soal “gumoh”, apa sih sebenarnya “gumoh”? Beberapa ibu mungkin sudah paham soal ini. Berbahayakah bayi yang gumoh sehingga harus diupayakan agar tidak “gumoh” setelah menyusui? Lalu bagaimana cara yang benar untuk mencegah bayi gumoh? Mari kita selesaikan disini ya…

Gumoh dalam bahasa kerennya adalah regurgitasi, atau keluarnya kembali minuman yang baru saja ditelan bayi (dalam hal ini ASI), namun jumlahnya sedikit (kurang dari 10 cc) dan biasanya tidak disertai kontraksi otot perut. Jika jumlahnya lebih dari 10 cc dan biasanya disertai kontraksi otot perut, disebut muntah.

Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan, proses gumoh merupakan sesuatu hal yang wajar, karena saluran pencernaan mereka belum lah sepenuhnya berfungsi terutama saat mengeluarkan udara yang ikut tertelan ketika menyusu, sehingga udara tersebut keluar kembali lewat mulut bersama sedikit ASI yang kemudian disebut gumoh. Jadi jangan panik kalau ada bayi yang gumoh, cukup dengan mengelap bekas gumoh yang masih tertinggal di mulut bayi dengan menggunakan washlap. Tidak perlu khawatir karena hal tersebut lumrah terjadi pada bayi. Kalau sudah sampai terjadi muntah, tentu sudah bukan lagi sesuatu yang wajar, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Jika orang dewasa bisa bersendawa untuk mengeluarkan udara yang ikut tertelan saat makan, maka bayi perlu disendawakan agar tidak gumoh. Namun sendawa bayi ini pun jangan terlalu dibayangkan akan berbunyi sekeras sendawa orang dewasa, paling-paling hanya akan berbunyi “blup” seperti saat kita memasukkan kantung berisi udara ke dalam air lalu dilubangi sedikit.

Sebelum berbicara bagaimana caranya agar tidak gumoh, kita perlu pahami dulu apa yang menyebabkan bayi gumoh. Hal ini dikarenakan tidak semua bayi akan gumoh setelah menyusu, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi bisa gumoh. Hal ini harus diperhatikan oleh ibu saat akan menyusui bayinya.

  • Posisi bayi kurang tepat saat menyusu atau posisi botol susu yang sedang diminumkan kurang tepat, yang membuat celah udara antara mulut bayi dan dot atau puting susu ibu sehingga sebagian udara ikut masuk tertelan. Disarankan untuk memperbaiki teknik menyusui atau memberikan susu pada bayi yang benar. Perhatikan teknik yang benar menyusukan ASI dan menyusui dengan botol di bawah ini.

  • Bayi terlalu terburu-buru saat menyusu, kemungkinan terlalu lapar. Usahakan jangan sampai bayi dalam keadaan sangat lapar ketika menyusui karena menyebabkan bayi tergesa-gesa dalam menyusu. Ketika bayi menunjukkan tanda ingin menyusu, segera berikan susu dan jangan menunggu terlalu lama.
  • Bayi sudah kenyang atau terlalu kenyang. Pada kondisi ini biasanya bayi akan reflek melepaskan puting susu ibunya atau mendorong botol susu dengan lidahnya agar lepas. Namun jika kita mengira bayi masih kurang karena susu di botol belum habis atau dirasa baru sebentar menyusu, maka kita akan membujuk bayi agar mau melanjutkan menyusunya. Jika dipaksakan kemungkinan bisa gumoh, atau bahkan muntah.

Lalu bagaimana cara membuat bayi agar sendawa? Proses membuat bayi sendawa pun relatif harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati, caranya adalah sebagai berikut sesuai dengan gambar di bawah ini :
cara membuat bayi sendawa

  1. Letakkan bayi sesuai dengan gambar diatas, pastikan bayi dalam keadaan aman dan terhindari dari risiko jatuh yang bisa mencederainya. Yang jelas, lakukan semuanya dengan penuh kasih sayang.
  2. Usaplah pada bagian punggung diantara kedua tulang belikat, bila perlu dapat dilakukan tepukan beberapa kali dengan lembut.
  3. Bila bayi cenderung tidak sendawa dan sudah nyaman tertidur, proses pengusapan dan penepukan punggung tidak perlu sampai dipaksakan sehingga bayi terbangun dan menangis.
  4. Jika setelah ditidurkan bayi masih gumoh, angkat kembali dan ulangi kembali cara di atas dengan posisi ternyaman untuk bayi.

Demikian tips agar bayi Anda tidak gumoh. Semoga bermanfaat.

Series Navigation<< Cara Penyajian Susu Formula Yang Benar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to TOP