Sebelumnya saya sempat membahas mengenai efek obat penurun demam dan tutorial pemberian obat penurun demam, maka terasa kurang jika kita belum membahas apa dan bagaimana cara yang tepat menangani demam itu sendiri. Mungkin terbalik, tapi tidak ada kata terlambat untuk membahasnya kembali. Jika bahasannya dirasa terlalu panjang, saya akan membaginya menjadi beberapa sub topik. Jadi jangan lupa untuk mendaftarkan email Anda agar tidak ketinggalan updatenya melalui email Anda.
Apa itu demam?
Dikatakan demam bila suhu tubuh meningkat di atas normal, dimana normalnya 36,5 – 37,5 derajat Celcius. Harus diingat bahwa pengukuran suhu tubuh jangan hanya dengan menempelkan punggung tangan pada dahi, karena cara ini tidak akurat, tidak terstandar dan tidak terukur. Hasil pengukuran suhu yang akurat hanya didapatkan dengan menggunakan termometer. Pengukuran termometer bisa melalui ketiak (axilla), mulut (oral), telinga, dan dubur (rectal). Masing-masing memiliki sensitivitas yang berbeda, yaitu sekitar 0,5 – 0,7 derajat Celcius. Contohnya bila diukur suhunya lewat telinga 38 derajat Celcius, tetapi bila diukur lewat ketiak, hasilnya hanya 37,5 derajat Celcius. Perbandingan suhu yang paling rendah adalah melalui ketiak. Bila hasil pengukuran termometer di ketiak, suhunya di atas 37,5 derajat Celcius, berarti dia mengalami demam.
Demam sebenarnya merupakan reaksi tubuh melawan makhluk asing berupa mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau patogen lainnya. Beberapa virus akan mati dalam suhu tinggi tertentu. Itu berarti, demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh dalam melawan penyakit. Dari pengertian ini, setiap orang tua tidak perlu panik ketika tahu anaknya demam.
Demam juga bisa timbul karena dehidrasi (tubuh kekurangan cairan), tetapi biasanya tidak tinggi, berkisar 37,8 – 37,9 derajat Celcius. Ini terjadi karena kompensasi dari pembuluh darah yang mengalami fase dilatasi atau pelebaran akibat dehidrasi. Selain itu, kerusakan pada pusat pengaturan suhu panas tubuh di otak, juga bisa menimbulkan demam.
Tidak Perlu Panik
Ya, tidak perlu panik, karena biasanya kepanikan malah akan membawa masalah lebih besar, namun jangan juga menganggap remeh. Orang tua perlu melakukan hal-hal berikut ini :
- Berikan obat penurun panas. Reaksi obat ini biasanya sekitar 30-60 menit, selanjutnya suhu tubuh akan turun. Kondisi ini biasanya bisa bertahan sekitar 4-8 jam dan bisa memungkinkan suhu akan kembali naik. Disini, orang tua wajib menyimpan stok persediaan obat penurun panas yang relevan dengan usia anak dan dewasa. Anak berusia 0-2 tahun lebih tepat diberikan obat tetes, usia diatas 2 tahun hingga 6 tahun lebih tepat dengan obat sirup, dan diatas 7 tahun dengan tablet. Sangat penting juga menyimpan sediaan obat yang dimasukkan ke rektal untuk anak yang kesulitan diberikan obat per-oral.
- Anak diupayakan untuk lebih banyak beristirahat, lebih banyak minum agar tidak mengalami dehidrasi, dan lebih banyak makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Untuk bayi yang masih minum ASI dan anak yang minum susu, konsumsi ASI atau susu formula boleh dilanjutkan, namun berikan interval 1-2 jam setelah atau sebelum minum obat penurun panas. Tips ini juga berlaku untuk dewasa. Saya sering mengibaratkan minum banyak pada kondisi demam adalah sama dengan air menyiram api yang sedang membakar, semakin banyak air maka api akan lebih cepat padam, artinya demam pun akan lebih cepat turun.
- Gunakan baju tipis dan tidak diselimuti untuk menjaga sirkulasi panas tubuh. Bila si anak merasa menggigil, boleh diselimuti sebentar, dan bila suhu tubuh sudah turun maka buka kembali selimutnya.
- Lakukan kompres air hangat, bukan kompres dingin. Dengan kompres hangat, tubuh akan menerima sinyal panas dari luar tubuh dan tubuh akan berusaha mendinginkannya, sehingga suhu tubuh pun menjadi turun. Sebaliknya bila diberikan kompres dingin, tubuh akan mengeluarkan/menghasilkan sinyal panas yang malah akan membuat tubuh menjadi lebih panas. Kompres bisa dilakukan pada dahi, kedua ketiak, dan lipatan paha. Mandi atau berendam dengan air hangat juga bisa dilakukan baik pada anak maupun dewasa. Jadi mitos bahwa ketika demam tidak boleh mandi adalah tidak benar, bahkan sangat dianjurkan mandi atau berendam dengan air hangat agar suhu tubuh menurun sekaligus kebersihan tubuh pun tetap terjaga.
- Jika setelah pemberian obat penurun panas dalam 24-48 jam tidak juga membantu, orang tua perlu melihat kemungkinan adanya infeksi virus atau bakteri, sehingga dibutuhkan obat selain penurun panas. Pada situasi ini, sebaiknya anak dibawa ke dokter.
Lalu, bagaimana kita bisa membedakan pola demam antara satu penyakit dengan penyakit lainnya, kapan diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, dan bagaimana jika terjadi kondisi kritis seperti kejang demam? Saya sarankan Anda untuk berlangganan blog ini bila tidak ingin ketinggalan informasi selanjutnya.
saya senang sekali dapat pencerahan tentang demam di sini, dua anak saya sering demam dan ini sering membuat kami bingung apakah harus langsung dibawa ke dokter atau ada penanganan pertama dulu di rumah.
Terima kasih pak dokter atas artikelnya.
Salam sukses selalu
Thanks a lot pa dokter buat sharing artikelnya, krn kbtulan anak ku skrg lg demam, jdinya kan bisa langsung diaplikasiin deh ilmu nya
Sama-sama, senang bisa membantu sesama…
Thanks atas infonya..
Artikelnya sangat bagus banget ne. Jd bertambah ilmu saya dlm menghadapi demam pd anak. Jd pedoman agar gk panik lg klau anak saya demam. Trimakasih ya pak/ibu atas info nya.
Terima kasih, semoga bermanfaat untuk banyak orang.
Terima kasih atas pencerahannya dok! Dokter, saya mau tanya! Anak saya pernah kena kejang demam pas usia 5,5 bulan, karena terkena cacar air! Setelah sembuh, kemarin 7,5 bulan! Kena kejang lg! Dan dirawat dirumah sakit lg! Setelah kejang ke2 kali dokter memberi saya obat luminal buat minum selama setahun! Apakah efek obat luminal kl dikonsumsi jangka waktu lama berbahaya buat tubuh anak saya, karena anak saya kl demam suhu tubuhnya susah turun, walau sdh dikasih obat penurun panas dok! Trims
thanks pak dokter,,,
saya tunggu update informasi dan tips lainya…
matur nuwuun,,,,,
Thanks a lot dok for the info..
Thanks infonya..
Anak saya pernah demam sampai 39 derajat untungnya langsung segera ditangani.
Thank.s info nya
terima kasih atas informasi nya,, ini apa yg saya rasakan saat ini …
Sama-sama bu, semoga kembali sehat…
demam 3 minggu sudah opname 1 minggu namun belum sembuh banyak keringat dan lemas… usia 49 pria nama bapak halasan. suhu nauik turun 36, ….. s/d 38,… obat panadol dan anti radan sanexon . tapi belum sembuh jg .. diagnosa nya apa ya dok.
Trmksih atas. Infonya.,krn anak sy sdh 4 hr deman.,disertai batuk flu..dan terkadang di ingusnya bercampur darah..napsu mkan tetp ??ïk ..mohon pnjlsannya.trmksh sblmnya dokter..
Info yang bermanfaat
Saya ingin bertanya dok apakah demam pada dewasa 48 derajat bahaya atau tdak ? Padahal udah diperiksa belum ada perubahan setelah mnum obat
Minta penjelasannya dok
Demam yang terlalu tinggi jelas bisa membahayakan, bisa menimbulkan kerusakan di sistem persyarafan otak. Ibarat kendaraan yang mesinnya terlalu panas karena kehabisan air radiator, tentu bisa menyebabkan mesin rusak dan jebol, begitupun dengan tubuh kita. Solusi paling efektif adalah dengan memperbanyak minum air, kompres air hangat, atau bisa juga berendam dengan air hangat. Obat penurun panas hanya efektif jika tubuh responsif dengan kandungan obatnya dan itu pun hanya sementara.
Semoga penjelasan saya cukup bisa menjelaskan. Terima kasih sudah mampir.