Kapan Waktu Yang Tepat Periksakan Demam Anak?

Posting bagian 3 dari 4 bagian dalam seri Serba-Serbi Demam

Loading

Setelah Anda mengenali pola demam dan dugaan penyakitnya, maka Anda pun harus mengerti kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri atau anak ke dokter. Oya, bagi Anda yang baru berkunjung ke sini, kita sedang membahas serba-serbi demam mulai dari cara tepat tangani demam, mengenal pola demam sesuai penyakitnya, dan berlanjut dengan artikel ini. Jadi, jika merasa ketinggalan, silakan baca dulu artikel sebelumnya.

Jika Anda bertanya, kapan sih sebenarnya waktu yang tepat ke dokter jika terjadi demam? Kalau kondisi ini terjadi pada Anda sendiri atau orang dewasa di keluarga Anda, biasanya bergantung kepada daya tahan tubuh itu sendiri. Jika masih mampu melakukan aktivitas harian, biasanya orang dewasa cenderung mengabaikan demamnya itu dan cukup minum obat penurun panas.

Namun jika itu terjadi pada anak Anda, tentu secara fisik Anda tidak bisa merasakan seberapa dampaknya demam tersebut pada anak Anda. Yang jelas hal ini tergantung sensitivitas Anda selaku orang tuanya. Ada ortu yang anaknya baru demam beberapa jam saja langsung membawanya ke dokter. Ia tidak mau ambil risiko terjadi sesuatu yang lebih parah pada anaknya. Kondisi ini umumnya dilakukan oleh ortu yang baru punya anak, punya anak satu-satunya, atau anak yang sudah lama dinanti kehadirannya.

Ada juga ortu yang menunggu demam anak selama beberapa hari, misalnya 3 hari. Ia hanya memberikan obat penurun panas dan atau memberinya banyak minum. Bila dalam waktu tersebut tidak mengalami perubahan, barulah ia membawanya ke dokter. Biasanya ini dilakukan para orang tua yang anaknya sudah lebih dari satu atau sudah berpengalaman menghadapi anak demam. Mungkin juga sudah mempelajari banyak hal mengenai pola demam dan jenis penyakitnya.

Tindakan kedua orang tua diatas adalah wajar. Bagi ortu yang menunggu demam anak hingga beberapa hari pun boleh saja. Asalkan ortu memang bisa memantau keadaan anaknya dan sudah paham betul kondisi anaknya bila sakit. Jadi bergantung pula pada pengetahuan dan pengalaman ortu menghadapi anak, serta sudah memahami apakah anaknya sekadar sakit biasa atau bukan. Tetapi, kurang baik juga jika ortu yang terlalu tergesa-gesa membawa anaknya yang demam dan dalam kondisi panik.

Sebaiknya, orang tua pun tidak menunda-nunda membawa anak demam ke dokter bila menunjukkan tanda-tanda seperti ini :

  • Anak tidak mau makan dan minum. Kondisi ini bisa membuat daya tahan tubuh anak menurun dan dehidrasi. Sementara saat demam, kebutuhan cairan harusnya lebih tinggi.
  • Anak menjadi rewel, menangis terus-menerus, lemas, dan atau ada gejala penyerta lain seperti muntah atau diare.

Kapan Diperlukan Pemeriksaan Darah?

Demam yang terjadi secara terus menerus, bahkan lebih dari seminggu dan disertai gejala-gejala lain diperlukan pemeriksaan darah untuk melihat apakah ada infeksi virus, bakteri, atau hal lain. Terkadang juga diperlukan pemeriksaan sampel lain seperti urine atau feses. Namun bila anak sekedar demam tanpa gejala lain, tidak perlu dilakukan pemeriksaan darah.

Jadi pemeriksaan darah adalah pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan oleh dokter setelah dokter memeriksa secara klinis penyakit anak melalui anamnesis (mencari informasi dari orang tua mengenai perjalanan atau proses sakitnya anak), dan dari anamnesis ini 80% diagnosis sudah ditegakkan. Prinsipnya, pemeriksaan penunjang adalah untuk memperkuat atau melengkapi diagnosis yang dibuat dokter, sekaligus untuk membuat perencanaan tata laksana penyakit dan melakukan pengobatannya secara tepat. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan penunjang, dan diketahui penyebab demam, maka dokter akan memberikan pengobatan sesuai penyebab demam yang ditemukan. Bila demam disebabkan oleh virus, maka terkadang dapat diberikan antivirus (bila perlu), tanpa antibiotik. Sementara bila penyebabnya bakteri, pengobatannya diperlukan antibiotik.

Terkadang, demam yang terlampau tinggi pada anak dapat menyebabkan kejang demam. Anda sudah mengerti apa itu kejang? Nah, saya akan bagikan tips pentingnya pada episode Serba-serbi Demam berikutnya. Agar tidak ketinggalan updatenya, Anda cukup masukkan email Anda ke dalam kolom di bawah ini, lalu aktivasi melalui email Anda.

Saya tunggu diskusi Anda disini. Semoga sehat selalu.

Series Navigation<< Cermati Pola Demam Beragam PenyakitTips Sederhana Hadapi Anak Kejang Demam >>

8 thoughts on “Kapan Waktu Yang Tepat Periksakan Demam Anak?

  1. Betul sekali. Walaupun demam terkadang bukan suatu penyakit tetapi orang tua harus waspada akan demam yang terjadi pada si anak. Banyak kasus terjadinya penyakit yang cukup parah diawali dari demam yang tinggi.

    1. Sudah berapa hari susah makan/minumnya? berapa banyak susu yang diminum setiap harinya? Bila jumlahnya kurang memenuhi syarat gizinya, sebaiknya dibawa ke dokter agar terhindar dari dehidrasi dan hal-hal lain yang tidak diinginkan.

    1. Demam yang meningkat lagi setelah mandi, bukan karena mandinya, tetapi memang karena proses metabolisme tubuh masih terjadi. Berikan kembali obat penurun panas ya. Terima kasih.

  2. Dok..anak saya umur 1 tahun.. sdh 3 mlm panasnya bertahan di 39 lebih..paling rendah 38.8 . Sdh minum parasetamol dr dokter tp gak manjur.. akhirnya saya berikan parasetamol yg lwt dubur,smpt turun.. tp gak lama kemudian panas tinggi lg sampai skrg.. ada apa yaa dok dgn anak saya? Apaa yg hrs saya lakukan? Thx

  3. Dok anak saya sudah demam 3 hari, awal demam nya malam dini hari, saya kompres sampai pagi, pas pagi mau dibawa kedokter dia kejang,,, sampai di rumah sakit, di kasi obat, pracetamol, dan obat batuk flu, dan anti kejang, pas di minumin obatnya panas nya turun, ttp habis itu naik lagi, sekarang udah 3 hour, obat nya pun sudah habis ttp panasnya ngk turun dok, di panas di sertai batuk pilek

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to TOP