Tips Mencegah Sakit akibat Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit

Loading

Cegah Infeksi NosokomialKita sudah tahu bahwa Rumah Sakit adalah tempat merawat orang-orang sakit, baik dari yang menderita penyakit menular maupun tidak menular, sehingga boleh saja rumah sakit itu disebut sebagai sarangnya penyakit. Namun sebutan itu akan semakin lekat jika penyakit yang sedang dirawat disana malah menular ke pasien lain (infeksi silang) atau petugas dan bahkan pengunjung rumah sakit.

Infeksi saling silang tersebut disebut dengan Infeksi Nosokomial atau yang sekarang disebut sebagai infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan atau Health-care Associated Infection (HAIs), menurut WHO didefinisikan sebagai infeksi yang didapat oleh pasien selama perawatan di RS atau pelayanan kesehatan lainnya. Infeksi ini bisa terjadi 48-72 jam setelah pasien masuk rumah sakit, pada saat itulah penularan saling silang itu bisa terjadi.

Infeksi ini tidak hanya terjadi kepada pasien, tetapi dapat juga terjadi pada semua tenaga kesehatan yang bekerja didalamnya serta pengunjung rumah sakit. Infeksi nosokomial yang sering dilaporkan di berbagai negara adalah infeksi saluran kemih, saluran napas bawah, luka bekas operasi, serta aliran darah (sepsis). Sebagai perbandingan, bahwa tingkat infeksi nosokomial yang terjadi di beberapa negara Eropa dan Amerika adalah rendah yaitu sekitar 1% dibandingkan dengan kejadian di negera-negara Asia, Amerika Latin dan Sub- Sahara Afrika yang tinggi hingga mencapai lebih dari 40% (Lynch dkk 1997) dan menurut data WHO, angka kejadian infeksi di RS sekitar 3 – 21% (rata-rata 9%). Infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien.

Kejadian ini dapat bersumber dari atau menyebar melalui pasien, tenaga kesehatan, pengunjung, peralatan, makanan atau minuman, lingkungan RS, atau akibat tindakan-tindakan tertentu yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk tujuan diagnostik maupun terapi. Kondisi seperti ini perlu dicegah dengan tindakan pengendalian lingkungan khususnya dalam RS. Namun dalam artikel ini saya tidak membahas tindakan pengendalian lingkungan oleh RS, karena aturan pengendalian tersebut sudah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS.

Disini saya hanya ingin bagi-bagi tips untuk siapa pun yang berkunjung ke Rumah Sakit, baik karena ingin menengok kerabat yang sakit, atau berobat, ataupun pekerja di Rumah Sakit tersebut, agar tidak mudah sakit akibat terkena infeksi nosokomial di rumah sakit tersebut.

  1. Kebiasaan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan adalah kebiasaan terbaik yang mutlak dilakukan oleh siapapun, baik bagi pengunjung, petugas kesehatan, perawat, dokter, maupun karyawan RS. Untuk mencegah infeksi nosokomial di RS, biasakan mencuci tangan sebelum memasuki dan meninggalkan ruangan pasien. Ini adalah cara paling efektif dan mudah untuk mencegah infeksi serta perluasan resistensi obat antimikrobial. Beberapa rumah sakit sudah menyediakan fasilitas cuci tangan tanpa air, atau wastafel di tempat yang terlihat. Akan lebih baik jika berjaga-jaga dengan membawa cairan pencuci tangan instan yang banyak didapat di apotik atau toko obat. Cara cuci tangan yang benar bisa dilihat di gambar berikut ini.Cuci Tangan yang benar
  2. Pakailah sarana khusus untuk mencegah kontak kulit langsung dan selaput lendir dengan darah atau cairan tubuh lain dari pasien. Bisa menggunakan sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, baju khusus untuk memasuki ruangan tertentu. Untuk pengunjung, jika tidak perlu bersentuhan kulit, hindari saja. Jika ingin bersalaman dengan pasien, hindari kontak langsung. Tangan ditakupkan di depan dada, saya kira itu yang paling aman dan masih sopan.
  3. Jika ingin menggunakan toilet, pastikan permukaan toilet sudah benar-benar bersih. Coba tips menggunakan toilet duduk disini.
  4. Hindari membawa anak yang berusia di bawah 12 tahun.
  5. Patuhi waktu jam besuk yang sudah ditetapkan RS. Setiap RS sudah menetapkan waktu-waktu yang memperbolehkan pengunjung masuk menengok kerabatnya, karena mereka sudah memastikan pada waktu besuk tersebut, ruangan sudah dibersihkan dan pasien sudah dipersiapkan untuk menerima kunjungan. Di luar jam besuk, RS melakukan kegiatan rutin seperti merawat pasien (memberi makan, memandikan, dan sebagainya), membersihkan ruangan, dan sebagainya. Jika pengunjung datang di luar jam besuk, debu dan kotoran yang sedang dibersihkan bisa menjadi infeksi nosokomial.
  6. Pastikan kondisi tubuh sedang benar-benar bagus, fit atau sehat, daya tahan tubuh atau imunitas yang baik saat memutuskan akan berkunjung ke rumah sakit. Karena jika sehat dan imunitas tubuhnya baik, daya tahan kita terhadap infeksi akan tinggi dan tidak mudah sakit. Coba tips mencegah sakit disini.

Itulah beberapa tips yang bisa diterapkan jika kita akan berkunjung ke rumah sakit, agar kita bisa terhindar dari infeksi nosokomial atau Health-care Associated Infection (HAIs). Semoga bermanfaat.

4 thoughts on “Tips Mencegah Sakit akibat Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit

  1. Rumah Sakit Ibu dan Anak RSIA Yadika Kebayoran,

    Membutuhkan beberapa tenaga kerja yang memiliki komitmen untuk maju dan berkembang bersama. Adapun beberapa tenaga yang kami perlukan adalah :

    Perawat (kode : PRT )
    Penata Rekam Medik ( kode : PRM )
    Tenaga Analis Laboratorium ( kode : TAL )
    Tenaga teknisi alat medik ( kode :ATEM )

    Dengan persyaratan sebagai berikut :

    1.Usia maksimum 30 tahun

    2.Pengalaman kerja min 1 tahun

    3.Pendidikan minimal Diploma tiga

    4.Dalam kondisi sehat

    5.Pria/Wanita

    6.Komunikatif dan ramah

    7.Berkepribadian menarik

    Bagi calon pelamar yang minat untuk bergabung dapat mengirimkan Lamaran kerja + CV dan Pas Photo 4 x 6 ( 2 lbr ) paling lambat 18 Juni 2012.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to TOP