Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa pemutar musik portabel dapat merusak pendengaran. Seberapa parahnya kah gangguan pendengaran tersebut dan apa saja faktor yang memengaruhinya. Kini, kelompok studi yang dikepalai Hannah Keppler dari Ghent University menjelaskan alasannya.
Setelah meneliti 21 partisipan yang diminta mendengarkan musik dengan menggunakan headphones, Keppler menyimpulkan bahwa risiko gangguan pendengaran tergantung dari tiga faktor.
Yang pertama adalah volume. Selama Anda masih bisa mendengar pembicaraan di sekitar Anda, maka risiko gangguan pendengaran cenderung lebih kecil. Namun, jika Anda sudah tidak bisa mendengar seseorang berseru dalam jarak 0,5 – 1 meter, maka pendengaran Anda berada dalam bahaya.
Faktor kedua adalah bentuk kanal telinga. Semakin kecil usia dan tubuh Anda, semakin kecil pula kanal telinga Anda. Kanal telinga yang kecil membuat musik terdengar lebih kencang, sehingga memperbesar kemungkinan Anda mengalami gangguan pendengaran.
Faktor yang ketiga adalah format musik yang didengarkan. Musik berformat MP3 menggunakan sistem kompresi yang membuat ukuran file lebih kecil, yang mengakibatkan hilangnya titik-titik klimaks dan anti-klimaks gelombang suara, yang sebenarnya membantu mengurangi risiko gangguan pendengaran dalam jangka panjang.
Nah, bagi Anda yang masih senang mendengarkan musik dengan alat pemutar musik, silakan periksa faktor pertama dan kedua saja. Jika Anda merasa berbadan kecil, jaga telinga Anda dari menyetel musik terlalu kencang dengan menggunakan headphones. Selain itu, selalu lakukan tes pendengaran setelah Anda menggunakan headphones, apakah masih bisa mendengar suara orang berbisik di dekat Anda ? Dan satu lagi, hati-hati menggunakan headphones sambil memutar musik pada saat mengendarai kendaraan, pastikan Anda masih dapat mendengar bunyi kendaraan Anda sendiri.
Oya? Maaf baru dibalas. Kapan ya kak?