Persoalan memiliki momongan adalah persoalan anugerah. Terkadang hal ini menjadi sangat merisaukan sebagian pasangan yang sudah menikah lama namun belum juga dikaruniai momongan. Ini juga yang sering masuk sebagai komentar di beberapa artikel blog ini, yang menanyakan apakah saya mandul, bagaimana cara punya momongan, mengapa sulit sekali memiliki momongan, dan sebagainya. Pertanyaan ini tersebar di beberapa artikel seperti Bagaimana Menghitung dan Menentukan Masa Subur, Cara Cepat Mempunyai Anak, dan di beberapa serial mengenai Kehamilan dan Problematikanya.
Jika yang ditanyakan adalah apakah saya disebut mandul karena belum punya anak juga, maka yang harus diketahui adalah apakah pengertian mandul itu.
Ketidaksuburan atau infertilitas atau kemandulan adalah suatu kondisi di mana pasangan suami-istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun, tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun. Frekuensi berhubungan seksual bisa juga dalam arti sesering mungkin. Frekuensi 2-3 kali seminggu bertujuan agar ada waktu untuk beristirahat dan memulihkan tenaga sehingga kualitas tubuh lebih baik.
Infertilitas terbagi atas dua, yaitu:
- Infertilitas primer berarti pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
- Infertilitas sekunder berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Dari survei diketahui bahwa 60%-70% pasangan yang telah menikah akan memiliki anak pada tahun pertama pernikahan mereka. Sebanyak 20% akan memiliki anak pada tahun ke-2 dari usia pernikahan. sebanyak 10-20% sisanya akan memiliki anak pada tahun ke-3 atau lebih atau tidak akan pernah memiliki anak.
Walaupun pasangan suami-istri dianggap infertil, bukan tidak mungkin kondisi infertil sesungguhnya hanya dialami oleh sang suami atau sang istri saja. Oleh karena itu, seorang suami tidak bisa hanya menyalahkan istri ketika permasalahan infertilitas ini dialami. Hal tersebut dapat dipahami karena proses pembuahan yang berujung pada kehamilan dan lahirnya seorang manusia harus merupakan kerjasama antara suami dan istri.
Bila menyambung dua alasan kenapa tidak bisa hamil, setidaknya ada dua faktor yang harus dipenuhi oleh kedua pasangan sebagai bentuk manifestasi kerjasama yang baik antara keduanya, yaitu:
- Suami memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan sel kelamin pria (Spermatozoa) ke dalam organ reproduksi istri. Coba periksa kualitas sperma Anda disini.
- Istri memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan sel kelamin wanita (sel telur atau ovum) yang dapat dibuahi oleh spermatozoa dan memiliki rahim yang dapat menjadi tempat perkembangan janin, embrio, hingga bayi berusia cukup bulan dan dilahirkan. Jangan sampai Anda terkena PID (Pelvic Inflamatory Diseases).
Apabila salah satu dari dua faktor yang telah disebutkan tersebut tidak dimiliki oleh pasangan suami-istri, pasangan tersebut tidak akan mampu memiliki anak. Berdasarkan hal yang telah disebutkan disebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pasangan suami-istri dianggap mandul (infertil) atau tidak subur apabila memenuhi syarat-syarat berikut :
- Pasangan tersebut berkeinginan untuk memiliki anak.
- Selama 1 tahun atau lebih berhubungan seks, istri belum mendapatkan kehamilan.
- Frekuensi hubungan seks minimal 2-3 kali dalam setiap minggunya.
- Istri maupun suami tidak pernah menggunakan alat atau metode kontrasepsi, baik kondom, obat-obatan, dan alat lain yang berfungsi untuk mencegah kehamilan.
Jadi, bila Anda selama setahun terakhir sudah memenuhi syarat-syarat tersebut, maka silakan Anda berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mengetahui penyebab ketidaksuburan Anda dan mencari solusinya. Jika Anda belum memenuhi syarat-syarat di atas, silakan penuhi dulu. Karena sekali lagi, kehamilan itu anugerah Ilahi, maka sambil memenuhi syarat-syarat tersebut, jangan pernah lupakan berdoa dan bermunajat memohon kepada Allah Tuhan yang Maha Menciptakan Kehidupan.
Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.
Oya? Maaf baru dibalas. Kapan ya kak?