Lagi-lagi tentang merokok, kebiasaan merokok dan sejenisnya. Sungguh merupakan suatu fenomena yang tak kenyang-kenyangnya dibahas dimana pun. Selain karena sudah menjadi kebiasaan, ada berbagai faktor lain yang sangat njlimet ibarat buah simalakama ketika seseorang ingin menghentikan kebiasaan merokok ini dan sekaligus keterlibatan negara sebagai regulator keberadaan industri rokok.
Baru-baru ini saya membaca di Astaga.com lifestyle on the net, bahwa kebiasaan menghisap rokok bagi warga negara di China malah menjadi kiat khusus pemerintahnya untuk meningkatkan devisa negara. Hal ini tentu menjadi semacam ironi bagi kita ketika budaya merokok itu selayaknya dihindari dalam gaya hidup atau lifestyle kita. Hingga saat ini tercatat jumlah perokok aktif di China mencapai 350 juta jiwa sementara setiap tahunnya sekitar satu juta jiwa meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok.
Sudah banyak sumber yang menyampaikan, bahwa keburukan merokok itu banyak sekali. Dari mulai kandungan rokok yang memang sangat merusak tidak hanya tubuh, tetapi juga merusak benda keras semacam logam, hingga menjadi faktor pemicu berbagai penyakit. Seperti yang dilansir dalam Astaga.com lifestyle on the net, bahwa merokok itu menjadi salah satu dari sepuluh faktor pemicu munculnya penyakit jantung. Diterangkan bahwa faktor tersebut baru disebabkan oleh zat beracun nikotin, belum lagi kandungan zat aktif lain yang sudah pasti ada di dalam rokok. Akibat yang paling tidak diharapkan adalah kematian akibat merokok, walaupun tidak secara langsung atau seketika. Artinya dengan merokok hakikatnya adalah kita menyerahkan diri untuk mati secara konyol dan dalam keadaan tubuh rusak secara perlahan. Sangat mengerikan bukan?
Sungguh saya sendiri tidak mengerti, mengapa masih banyak orang yang kecanduan merokok, bahkan mengatakan “Kalo tidak merokok, tidak dianggap jantan atau banci”. Sedih memang, karena ternyata orang yang merokok sekarang banyak juga yang berganti kepribadian, karena yang wanita pun ingin dianggap jantan, artinya perokok tidak hanya yang lelaki, tetapi juga wanita, padahal kita tahu bahwa perokok wanita, resikonya sangat besar. Dan yang lelaki malah bisa kehilangan kejantanannya gara-gara merokok.
Lucu juga jika ada yang bilang, “Dok, gimana saya mau berhenti merokok? wong dokternya saja merokok”. Sebagai praktisi medis, terus terang saya tidak bisa berkata apa-apa, karena sudah menjadi kebiasaan, sudah menjadi gaya hidup, sudah menjadi lifestyle, ya dikembalikan ke kesadaran masing-masing, betul kan? Saya yakin mereka pun faham dan sadar betul kandungan perusak yang ada di dalam rokok, tetapi rupanya dikalahkan oleh kenikmatan semu yang ditimbulkan oleh rokok. Tapi yang penting disini adalah, setujukah Anda jika disimpulkan bahwa merokok adalah salah satu kunci gerbang menuju kematian, SMOKING IS THE BEST DEATHLY LIFESTYLE ? Seperti kata video berikut ini.
* Artikel ini dipersembahkan untuk mengikuti kontes SEO yang diselenggarakan oleh Astaga.com lifestyle on the net. Keterangan kontes lebih lanjut, silahkan klik disini.
Dukung gerakan anti rokok..dokter….numpang backlink disini
Rokok Merupakan Mesin Pembunuh secara perlahan – lahan…
SO KICKS IT BEFORE IT KICKS YOU !!!!!
andai tak ada rokok orang akan bisa menabung