Insomnia atau gangguan tidur ? Ada yang pernah mengalaminya ? Anda patut membaca serial artikel tentang ini. Memang hampir semua orang pernah mengalami gangguan yang satu ini. Diperkirakan, setiap tahun 20-40% orang dewasa mengalami sulit tidur, 17% diantaranya mengalami masalah serius. Namun tidak semua sulit tidur itu disebut insomnia. Lalu bagaimana kita mengenali tanda-tanda insomnia dan cara mengatasinya ?
Menurut data Internasional Classification of Sleep Disorder, prevalensi penyebab gangguan tidur adalah:
- Penyakit asma (61-74%)
- Gangguan pusat pernafasan (40-50%)
- Kram kaki malam hari (16%)
- Psikologis (15%)
- Sindroma gelisah (5-15%)
- Ketergantungan alkohol (10%)
- Sindroma terlambat tidur (5-10%)
- Depresi (65%)
- Pikun (5%)
- Gangguan perubahan jadwal kerja (2-5%)
- Gangguan obstruksi atau sesak saluran nafas (1-2%)
- Penyakit lambung (<1%)
- Narkolepsi atau mendadak tidur (0,03%-0,16%) –> yang kayak gini disebutnya “pelor” (nempel molor) atau “tumor” (tukang molor) atau “sailor” (dikira pingsan ternyata molor). 😀
Insomnia sebagai rambu
Insomnia didefinisikan sebagai gangguan tidur yang dialami penderita, dengan gejala-gejala seperti, merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus mengalami kesulitan untuk tidur. Atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat tidur kembali. Sering penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkan dan tidak dapat kembali tidur. Secara sederhana, insomnia bisa dibedakan menjadi: susah tidur, selalu terbangun di tengah malam, dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan.
Sebagian pakar mengatakan bahwa insomnia bukanlah suatu penyakit tetapi hanya sebagai rambu-rambu bahwa penderita memiliki penyakit fisik atau masalah psikis. Karena menurut studi Nino Murcia, belum pernah ditemukan insomnia yang disebabkan hanya oleh satu faktor saja. Stidaknya, ada 4 faktor penyebab insomnia yang mungkin muncul bersamaan atau simultan. Yaitu: masalah psikologis; penyakit fisik seperti asma, rematik, penyakit lambung, pola buang air, penggunaan obat-obatan dan alkohol; lingkungan yang mengganggu seperti bising, cuaca terlalu panas atau terlalu dingin; dan kebiasaan buruk seperti penggunaan narkotika, pola makan.
Dikatakan insomnia jangka pendek adalah jika keluhan sulit tidur terjadi dalam 1-4 minggu, biasanya disebabkan oleh stres yang terus menerus atau akibat penyakit akut. Bila keluhan sulit tidur lebih dari 4 minggu, bisa jadi insomnia kronis telah menyerang, hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan pada struktur kimia otak dan hormon otak serta terdapat gangguan psikiatrik. Pada insomnia kronis biasanya disertai keluhan nyeri kepala.
Tanda-tanda Gangguan Tidur
Jika satu atau lebih dari pertanyaan-pertanyaan berikut Anda jawab “Ya”, kemungkinan Anda mengalami masalah atau gangguan tidur :
- Apakah Anda sering merasa lelah dan tertekan pada waktu pagi atau malam hari ?
- Apakah Anda memiliki lingkaran gelap dan membengkak di sekitar mata ? (tidak ada kaitannya dengan kelainan fisik atau bawaan lahir)
- Apakah Anda pernah atau sering jatuh tertidur di suatu tempat, biasanya bukan pada waktu dan tempat untuk tidur, misalnya saat pesta ?
- Apakah Anda merasa kurang aktif dan memiliki sedikit hubungan sosial ?
- Apakah Anda merasa seperti kehilangan fokus perhatian, sehingga Anda tidak dapat merespon rangsangan dari luar dan membuat Anda sensitif terhadap hal lainnya ?
- Apakah Anda sangat sensitif terhadap rangsangan internal, seperti sakit perut (maag) atau kejang-kejang ?
- Apakah Anda sering tidak dapat tidur, tidur tidak nyenyak atau bangun terlalu dini ?
- Apakah Anda takut menghadapi malam hari karena susah tidur ?
- Apakah Anda mudah tersinggung atas hal-hal yang tidak penting ?
- Apakah Anda mengonsumsi obat-obat tidur dalam beberapa bulan terakhir ?
- Apakah Anda sering merokok, alkohol, atau obat-obatan untuk menenangkan diri dan membantu agar bisa tidur ?
- Apakah Anda kecanduan obat-obatan, terutama yang mengandung zat penenang ?
- Apakah Anda mengonsumsi makanan atau minuman berkafein seperti kopi, soft drink, dan sebagainya ?
Jika ada satu atau lebih yang Anda jawab “ya”, sebaiknya Anda segera mencari tahu solusinya disini.
Sumber: OTC Digest Edisi 33
makasih banget gan atas infonya