Stress tak hanya berimbas pada kesehatan rohani, namun juga berpotensi menurunkan daya imun tubuh dan membuat kita rentan terhadap penularan virus corona. Maka dari itu, menjaga diri agar terhindar dari stress adalah sebuah keharusan bagi seorang pekerja profesional.
Artikel ini merupakan kelanjutan dari tulisan karya Dias Marendra yang pernah mengulas tentang gejala stress saat WFH. Yok lanjut…
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan level stress Anda:
Beri batasan yang jelas antara jam kerja dengan jam istirahat
Tentukan sendiri jam kerja Anda. Misalnya Anda mulai kerja dari jam delapan pagi, hingga jam lima sore. Usahakan agar fokus Anda terjaga sepanjang jam kerja tersebut, seperti misalnya dengan mematikan televisi, menggunakan ruangan khusus agar tidak diganggu orang lain saat bekerja, dan menyingkirkan ponsel dari jangkauan tangan.
Lepas dari jam lima sore, segera tutup laptop atau matikan komputer Anda dan tinggalkan seluruh pekerjaan Anda. Setelah itu, lakukan hal-hal lainnya yang selama ini belum sempat dilakukan, seperti berbenah rumah, merawat diri, mulai terjun ke hobi lagi, apa saja. Yang penting lakukan hal-hal positif di luar pekerjaan Anda.
Mulai biasakan berkata tidak
Mulailah memberanikan diri mengatakan tidak pada atasan dan rekan kerja. Katakan bahwa Anda tidak bisa melayani atau membantu mereka di luar jam kerja. Berikan pengertian bahwa kebiasaan bekerja terlalu lama sudah memberikan dampak buruk bagi kesehatan Anda dan membuat Anda dihantui stress. Tegaskan bahwa bekerja terlalu lama justru menjadikan Anda tidak produktif, tak bisa berpikir dengan jernih, atau mengambil keputusan yang tepat karena dibayangi oleh stress.
Atur pola tidur dengan baik
Pastikan Anda punya pola tidur yang teratur. Kualitas tidur yang baik bisa membuat Anda berpikir dengan jernih dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik. Hindari tidur larut malam, apalagi sampai begadang selama WFH.
Tertibkan diri untuk naik ke tempat tidur di waktu yang sama dari hari ke hari. Jika dirasa perlu, atur alarm untuk mengingatkan Anda untuk segera tidur. Jikalau kantuk belum datang, Anda bisa mencoba mandi air hangat sebelum naik merebahkan badan.
Hindari multitasking
Ini dia salah satu penyebab banyaknya karyawan stress saat WFH. Melakukan dua pekerjaan sekaligus dalam satu waktu dengan deadline yang ketat sangatlah membebani pikiran Anda. Maka dari itu, biasakan untuk menyusun prioritas. Dahulukan pekerjaan yang lebih urgent, baru kemudian menyelesaikan tugas lainnya yang deadline-nya lebih longgar.
Jika masih dirasa sulit, gunakan software manajemen tim yang dilengkapi dengan kanban board. Software ini bisa membantu Anda mengatur prioritas pekerjaan dan melihat beban kerja rekan setim sekiranya Anda membutuhkan bantuan mereka.
Manfaatkan teknologi
Di jaman internet seperti sekarang, ada banyak sekali perangkat lunak atau software yang bisa memudahkan pekerjaan Anda di saat WFH. Salah satu perangkat lunak yang banyak digunakan perusahaan semenjak WFH dimulai di tahun 2020 yakni software ERP. Perangkat lunak ini banyak membantu pelaku bisnis untuk mengotomatiskan berbagai operasi bisnis mereka.
Peran teknologi dalam perusahaan tak hanya berhenti sampai di situ saja. Teknologi juga mendekatkan para karyawan dalam sebuah perusahaan, sehingga jarak yang memisahkan antara rekan kerja tak lagi terasa. Pada akhirnya, karyawan tak lagi merasakan sendirian atau kesepian saat bekerja dari rumah.
Kesimpulan
Kerja dari rumah memang memberikan fleksibilitas bagi para pekerja, namun di balik semua itu, ada jebakan pemicu stress yang bisa menghantui Anda kapan saja. Namun dengan cara yang tepat, kita bisa menghindari stress dan lebih menikmati pekerjaan dan hidup kita di masa yang penuh dengan ketidakpastian ini. Dengan demikian, work life balance pun bisa tercapai.
Tulisan di atas merupakan kiriman mas Dias Marendra. Beliau adalah seorang content writer dan SEO specialist yang bekerja di salah satu perusahaan pengembang software di Jakarta. Gemar otak-atik komputer dan jalan-jalan di waktu senggangnya menjadi hobi kesehariannya. Nah, Anda punya artikel bagus, opini terkait kesehatan? Bisa ikut berbagi informasi di blog ini. Baca ketentuannya di laman ini ya.
Oya? Maaf baru dibalas. Kapan ya kak?