Pada seri sebelumnya kita membahas tentang kacamata anti kantuk atau Optalert dari Australia, dimana kita bisa terhindar dari kecelakaan pada saat mengemudi. Yang belum membacanya, silakan baca dulu ya…
Kali ini, kita akan berkunjung ke Singapura, dimana mereka mengembangkan teknologi untuk kesehatan. Mari kita simak!
“Robot Kepiting” Untuk Kanker Perut (Singapura)
Kanker perut atau stomach cancer adalah nama yang digunakan untuk menjelaskan tumor yang berada di dalam perut. Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal National Cancer Institute, Amerika Serikat, kanker perut termasuk jenis kanker yang mematikan. Dari sepuluh orang yang meninggal karena kanker, satu diantaranya disebabkan kanker perut. Kanker perut dapat muncul karena pola makanan yang tidak sehat, seperti sering memakan daging olahan, sosis, daging asap, dan ham. Cara untuk mengobati penderita kanker perut adalah dengan melakukan operasi, dan biasanya dilakukan pembedahan dimana risikonya sangat besar dan prognosisnya tidak dapat dipastikan lebih baik.
Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi manusia, seperti yang dilakukan oleh seorang peneliti di Singapura, Lawrence Ho, yang mengembangkan robot untuk mengangkat tumor dengan cepat tanpa merusak jaringan perut. Jika biasanya untuk mengangkat kanker perut dilakukan dengan cara bedah perut, hal tersebut tidak perlu dilakukan lagi jika menggunakan robot ini.
Caranya hanya dengan memasukkan tabung fleksibel dengan kamera ke tempat kanker yang berada di perut melalui mulut. Kemudian, robot dengan “kaki kepiting” yang telah berada dalam tabung fleksibel tadi akan menjepit jaringan kanker, lalu mengirisnya dan mengeluarkannya melalui mulut. Operasi kaker perut dengan menggunakan “robot kepiting” ini sudah dilakukan kepada beberapa pasien dan telah berhasil.
Kemajuan yang diterima melalui penggunaan “robot kepiting”ini adalah penghematan waktu operasinya. Jika satu kali operasi perut normal biasanya menghabiskan waktu hingga delapan jam, maka dengan menggunakan robot ini, pekerjaan tersebut dapat dilakukan rata-rata dalam waktu 18 menit. Sungguh penghematan waktu yang luar biasa, bukan?
Simak terus teknologi di bidang kesehatan di serial berikutnya…
Oya? Maaf baru dibalas. Kapan ya kak?