Tahun baru hijriah bagi umat Islam merupakan hari yang sangat bersejarah. Bahkan lebih bersejarah daripada sejarah revolusi di belahan dunia mana pun. Peringatan ini mengingatkan kita kepada kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW. bersama para sahabatnya menuju kota Yatsrib (sekarang Madinah). Perjalanan yang penuh dengan liku perjuangan sebagai tanda perpindahan suasana dan zona kenyamanan, menuju zona kenyamanan perjuangan yang lebih baik dan maksimal. Sehingga dari peristiwa inilah awal mula perkembangan Islam secara pesat di seluruh belahan dunia.
Kala itu, belum ada penetapan tahun hijriah apalagi penamaan bulan-bulan hijriah, hingga pada zaman Khalifah Umar bin Khattab dipandang perlu untuk mengenang episode-episode perjuangan Rasulullah SAW. dan para sahabatnya, sebagai pemecut jiwa-jiwa orang-orang yang beriman untuk senantiasa berjuang demi kehidupan yang lebih baik. Dan ditetapkanlah bahwa bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam siklus tahun hijriah.
Napak tilas perjuangan Nabi bersama para sahabatnya ini, sebaiknya bisa menjadi perenungan yang mendalam bagi umat Islam sekarang. Bahwa suatu perjuangan hidup tidak akan pernah mengalami peningkatan dan menemukan momentum yang dahsyat jika kita tidak pernah melakukan suatu perubahan. Arti Hijriah atau Hijrah disini jangan hanya diartikan perpindahan posisi raga, namun juga selayaknya diartikan sebagai perpindahan jiwa dan semangat.
Seseorang yang sebelumnya sudah berada dalam posisi nyaman dan dirasa tidak perlu lagi melakukan perubahan dalam hidupnya, entahlah gaji yang sudah mapan, hidup sudah layak, dan sebagainya, tidak sepantasnya berbangga hati dulu, karena sesungguhnya Tuhan atau Allah sudah menyediakan tempat dan posisi yang lebih nyaman dari posisinya saat ini. Sikap bersyukur itu tentu harus dikembangkan, namun bukan hanya sebatas dalam ucapan. Sikap bersyukur seharusnya diimplementasikan dalam berbagai segi kehidupan, seperti semangat melakukan evaluasi diri, semangat untuk meningkatkan hasil dan kinerja, dan semangat merubah pola kehidupan. Karena sebenarnya Allah tidak menyukai orang-orang yang hidupnya monoton, tanpa peningkatan hasil. Namun Allah menyukai orang-orang yang senantiasa memiliki etos kerja yang tinggi demi meningkatkan hasil kerja yang signifikan, lalu diiringi sikap pasrah atas hasil yang nanti akan diperoleh.
Orang Islam sangat diajarkan oleh Nabi agar selalu memiliki daya juang tinggi, di manapun, kapan pun, dengan cara apapun. Karena sebenarnya akal pikiran yang diberikan Allah pada kita sangat bebas untuk melambungkan kita ke posisi apapun, hanya sikap rendah hati dan bersyukur saja yang akan membimbing kita selalu berjuang secara signifikan dan penuh tawakkal.
Di penghujung tahun 1430 Hijriah ini, mari kita evaluasi diri, sudah sejauh mana kita melangkah, seberapa keraguan yang senantiasa menghambat gerak langkah kita untuk maju merubah hidup kita dan sekitar kita, sudahkah tindakan dan sikap kita merubah diri kita dan orang sekitar kita, bagaimana dengan amalan kita, karena sesungguhnya segala perubahan itu selalu dimulai dari diri kita.
Mari kita songsong tahun 1431 Hijriah dengan semangat yang baru, semangat untuk melakukan perubahan yang lebih dahsyat dari sebelumnya, perubahan yang tidak hanya diri kita yang merasakan, namun juga orang-orang di sekitar kita. Agar implementasi dari napak tilas sejarah Rasulullah yang sudah begitu dahsyat mengubah hidup banyak orang, bisa juga kita rasakan saat ini. Alangkah indahnya jika kita mampu memberi warna-warna ceria dalam kehidupan dan memupus keluh kesah di wajah-wajah orang-orang kebanyakan. Betapa senang hati ini jika perubahan yang kita lakukan bisa membuat nuansa baru yang lebih baik dan lebih membawa ketenangan serta kedamaian di hati banyak orang.
Melalui blog ini, saya haturkan Selamat Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1431 H.
Mari kita perbaiki langkah hidup kita sejak saat ini…
Oya? Maaf baru dibalas. Kapan ya kak?