Sumber : Majalah Dokter Kita Edisi Mei 2008 hal.24
Sebagai organisasi kesehatan sedunia, WHO melihat begitu besarnya dampak perubahan iklim pada kesehatan manusia. Untuk itulah mengapa WHO berinisiatif mengangkat tema itu dalam rangka memperingati HKS ke-60 pada tahun 2008 ini.
Perwakilan WHO untuk Indonesia, Mr. Sharad Adhikary menjelaskan mengapa sangat penting adanya kepedulian akan isu tersebut dikarenakan dampaknya sudah sangat mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup manusia di bumi ini.
Pada dasarnya bumi selalu mengalami perubahan iklim dari waktu ke waktu. Hanya saja di masa lampau perubahan tersebut berlangsung secara alami sedangkan saat ini perubahan iklim lebih disebabkan oleh ulah manusia sehingga sifatnya lebih cepat dan drastis.
LALU APA YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN IKLIM?
Pada tahun 2007 Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC) dan Al Gore memperoleh penghargaan Nobel Perdamaian. Penghargaan itu didapatkan atas upaya mereka untuk mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan tentang perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia sekaligus tentang upaya mendasar untuk menindaklanjuti perubahan yang tidak alami tersebut.
Hasil kajian IPCC memastikan bahwa perubahan iklim global terjadi karena atmosfer bumi dipenuhi oleh gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida dan metana, yang dihasilkan oleh manusia. Gas karbondioksida terjadi akibat proses pembakaran bahan bakar fosil dengan tujuan untuk menghasilkan energi dan juga akibat kebakaran hutan. Sementara gas metana terjadi akibat aktivitas pembuangan sampah.
GRK memiliki kemampuan untuk menangkap sinar infra merah dari sinar matahari yang direfleksikan oleh bumi. Karena itu semakin besar jumlah GRK di dalam atmosfer bumi maka bumi pun akan semakin panas. Kadar gas karbon dioksida dalam atmosfer mencapai 385 ppm pada tahun 2006, sebuah peningkatan yang luar biasa jika dibandingkan dengan data perubahan iklim selama kurun waktu 650.000 tahun terakhir, ujar Mr. Sharad.
Selama 13 tahun terakhir, dua belas tahun diantaranya tercatat sebagai tahun-tahun terpanas. Dengan akumulasi GRK yang terus berlangsung seperti saat ini, pada dua sampai tiga dekade mendatang peningkatan pemanasan global akan melampaui perhitungan yangtelah ada selama ini. IPCC memperkirakan bahwa pada tahun 2050 temperatur global akan naik 2-3 derajat celcius.
Peningkatan temperatur itu akan berdampak pada :
– Meluasnya pencairan es di kutub utara
– Meningkatnya suhu air laut, yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut
– Musim kering akan semakin kering dan musim penghujan akan lebih basah
– Meningkatnya curah hujan dan kondisi banjir
Semuanya itu akan mempengaruhi kesehatan manusia baik dari sisi semakin meningkatnya pertumbuhan hewan pembawa penyakit seperti nyamuk, juga ancaman terhadap ketersediaan air bersih, krisis pangan, dan kebersihan lingkungan. Akhirnya dampak keseluruhan adalah mengancam jiwa manusia, tandas Mr. Sharad.
Untuk itu amat penting untuk benar-benar memahami perubahan iklim tersebut. Mr, Sharad menegaskan bahwa diperlukan kesiapan semua negara dalam menghadapinya, untuk bisa beradaptasi, dan menerima bahwa akan dapat terjadi pengaruh yang lebih buruk, yang tidak diperkirakan sebelumnya.***
Assalamu’alaikum
Trims telah mampir diblog saya di :
nafanakhun.wordpress.com
Blognya bagus juga. Tapi saya sarankan sebaiknya karya-karya orisinil. Bukan copy paste atau ngetik ulang dari versi cetak. Meskipun sudah diberi ijin dari yang bersangkutan tetapi menurut saya tetap kurang “mak nyusss” 🙂
Bila dibutuhkan artikel lain cukup diberikan link menuju artikel tersebut.
======
Oiya, sekalian numpang promosi juga 😛 =
Download gratis Al Qur’an PDF terjemah depag RI
Sangat berguna bagi yang hendak berpindah ke versi digital namun ingin tampilan sesuai versi cetak,
karena versi PDF ini, pergantian halaman, dibuat semirip mungkin dengan versi cetak.
Kunjungi:
nafanakhun.wordpress.com
Juga ada Cara penentuan arah kiblat dengan bantuan Matahari dan Bintang yang bisa digunakan TIAP HARI (Siang dan Malam)
Semoga bermanfaat
Genghis Khun
http://nafanakhun.wordpress.com
@Genghis Khun, Makasih mas Akhun atas responnya, silahkan kunjungi lagi web-ku dan silahkan beri lagi saran dan komentar. Aku tunggu…
terima kasih…
blog ini membantu sy mendapatkan info…
sy ingin bertanya apakah kesan keseimbangan alam sekitar jika perubahan cuaca yang melampau???
Terima kasih atas apresiasinya. Saya kurang memahami maksud pertanyaan Anda, kesan keseimbangan alam seperti apa yang dimaksud? apakah terhadap tubuh? Secara umum tentunya alam akan berusaha beradaptasi dengan berbagai perubahan, terkadang cuaca maupun iklim yang berubah apalagi secara ekstrim pun karena faktor perubahan keseimbangan alam yang terganggu akibat ulah manusia. Ujung-ujungnya manusia yang tidak tahu menahu yang terkena getahnya.
kita memang sudah saatnya peduli dg semua itu…
lebih baik yg musim kering akan menjadi kering diganti dengan musim kemarau akan semakin panas
terima kasih..
artikel ini sangat membantu bagi pembuatan pidato saya.. lagi nyari bahan tenantang climate change buat pidato english.
Apakah pemanasan global berpengaruh dalam perubahan iklim? Yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau tapi malah hujan begitupun sebaliknya…
Saya kira pemanasan global adalah dampak dari perubahan iklim ya. Maksudnya karena perubahan iklim, membuat perubahan siklus musim, sehingga berdampak pada pemanasan global. Semakin lama kemaraunya, semakin lama panasnya berkumpul di bumi…betul ga? Mohon koreksi jika salah.