Vitamin Bukan Satu-satunya Jaminan Kesehatan

Loading

Vitamin Bukan Satu-satunya Jaminan KesehatanBanyak orang yang masih berpikir bahwa dengan mengonsumsi vitamin atau suplemen makanan, maka kesehatan tubuhnya akan terjamin. Mereka yang berpikiran demikian seringkali hanya mengandalkan hal yang semestinya menjadi pelengkap dan malah lupa pada hal yang utama.

Perlu diluruskan disini, karena pemahaman yang demikian kurang tepat. Memang sih, vitamin dan mineral lainnya adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam menjalankan metabolismenya. Namun, jika konsumsi vitamin dan mineral tidak sesuai dengan kebutuhan, bisa-bisa tubuh malah mengalami gangguan kesehatan, seperti pada artikel Vitamin Meningkatkan Risiko Kanker Paru-paru. Asal mengonsumsi produk tersebut tanpa melihat kebutuhan tubuh yang sebenarnya adalah tindakan yang kurang bijak. Lalu, bagaimana konsumsi vitamin yang tepat?

Cara yang paling baik adalah mencukupi kebutuhan nutrisi dalam tubuh, baik karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, maupun mineral dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk tiap-tiap zat gizi, ada jumlah asupan yang dianjurkan, yang disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan, atau tingkat aktivitas, dan lain-lain.

Namun, secara umum, jumlah yang dianjurkan untuk konsumsi beberapa vitamin dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Vitamin A per hari adalah 5000 International Unit (IU)
  • Vitamin B1 atau Thiamin sekitar 1,5 miligram per hari
  • Vitamin B2 atau Riboflavin sekitar 1,7 miligram per har
  • Vitamin B3 atau Niacin sekitar 20 miligram per hari
  • Vitamin B5 sekitar 10 miligram per hari
  • Vitamin B6 atau Pyridoxin sekitar 2 miligram per hari
  • Vitamin B12 atau Cyanocobalamin sekitar 6 miligram per hari
  • Vitamin C atau Asam Askorbat sekitar 60 miligram per hari
  • Vitamin D dianjurkan sekitar 400 IU
  • Vitamin E sekitar 30 IU

Jika akan mengonsumsi, baik vitamin maupun suplemen nutrisi makanan, Anda perlu memperhatikan kualitasnya terlebih dahulu. Pastikan adanya sertifikat aman dari lembaga berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Food And Drugs Administration (FDA) jika produk berasal dari Amerika Serikat, dan lain-lain.

Cara mengonsumsi vitamin pun bisa dibilang berbeda-beda. Misalnya, konsumsi vitamin D paling baik ketika makan malam, karena proses penyerapan nutrisi bisa berjalan optimal. Konsumsi vitamin E paling baik jika disertai dengan makanan atau minuman yang berlemak agar bisa diserap tubuh dengan optimal. Sementara itu, vitamin-vitamin B (B Kompleks) dan vitamin C sebaiknya dikonsumsi pada pagi hari karena dapat membantu memacu energi.

Pastikan vitamin yang dikonsumsi tidak saling berinteraksi dengan zat tertentu seperti kalsium dan zat besi, karena hal ini dapat mengganggu proses penyerapannya. Jadi, perhatikan ketentuan konsumsi tiap vitamin karena memiliki karakteristik yang berbeda. Jangan lupa untuk memeriksa panduan kebutuhan vitamin sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Kesehatan.

Namun perlu diingat bahwa konsumsi vitamin saja tidak cukup. Agar tubuh tetap terjaga kesehatannya, sebaiknya lakukan olahraga secara rutin, istirahat yang cukup, jauhi rokok, alkohol dan makanlah makanan dengan nutrisi seimbang secara teratur. Insya Allah kesehatan tubuh Anda akan lebih terjaga dan dapat sehat tanpa harus minum obat.

[Ide dari Kompas]

5 thoughts on “Vitamin Bukan Satu-satunya Jaminan Kesehatan

  1. Tepat sekali posting kali ini, saya juga pernah berkiblat dengan vitamin seperti itu, tapi sebenarnya bukan hanya itu yang bisa buat kita sehat, banyak cara yang lebih murah dan lebih berkualitas, mantap pak, salam

  2. wah berarti pengertian saya selama ini salah ya? malah bisa mengakibatkan kanker segala bisa berabe kalo ceritanya kayak gini, terus ada contoh asupan gizi yang cocok gak? misalnya menu sarapan…

    1. Seperti yang saya tulis di atas, bahwa jika kita hanya mengandalkan minum vitamin saja untuk meningkatkan stamina (maksudnya, sedikit-sedikit minum vitamin bahkan setiap hari), itu yang berbahaya. Karena akumulasi vitamin dan mineral yang berlebihan di dalam tubuh (melebihi kebutuhan harian) malah dapat menjadi radikal bebas yang membahayakan fungsi tubuh. Makanya dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang, dan jika diperlukan boleh mengonsumsi vitamin terutama pada saat sakit atau pemulihan dari sakit atau kondisi khusus yang membutuhkan vitamin. Soal menu sarapan, yang penting mengandung banyak protein tapi sedikit karbohidrat. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to TOP