Saat Alarm Tubuh Berbunyi (bagian keempat)

Loading

Bagian IV (Cegukan atau Hiccup)

Sampailah kita pada pembahasan keempat dari serial Saat Alarm Tubuh berbunyi, setelah sebelumnya kita membahas mengenai beberapa tanda-tanda atau sinyal tubuh yang perlu diwaspadai, seperti menguap melulu, kedutan dan kaki kram. Kini saatnya kita membahas tentang hal yang sering dialami banyak orang yaitu cegukan atau hiccup.

Nah, pernahkah Anda mengalami cegukan padahal tidak sedang makan apa pun? Ada sebuah cerita menarik, seorang teman mengobrol saya yang sangat akrab seringkali cegukan setelah tertawa terbahak-bahak, nah lho! Ternyata cegukan tidak hanya terjadi jika kita tersedak sesuatu atau memakan makanan yang terlalu panas atau dingin sehingga terjadi regangan di lambung.

Cegukan juga bisa terjadi saat cuaca berubah secara mendadak dari panas ke dingin atau sebaliknya, minum alkohol, merokok dan stres (emosional/terlalu gembira). Ini juga yang mungkin dialami teman saya itu, banyak tertawa hingga tubuhnya stres tanpa disadari.

Pertanyaannya, mengapa ini bisa terjadi? Dulu saya juga sempat mengajukan pertanyaan serupa, mengapa bisa terjadi cegukan, bagaimana prosesnya?

Jadi begini, saat stres, tubuh melepaskan hormon stres ke dalam darah, kemudian merangsang serat saraf secara berlebihan. Akibatnya terjadi kontraksi otot polos tak sadar (otonom) yang terletak di dekat pita suara sehingga menimbulkan bunyi cegukan. Nah, sudah paham kan? Atau ingin lebih lengkap bisa disimak disini.

Cegukan kategori ringan ini biasanya akan hilang sendiri setelah 1-2 jam. Namun jika ingin segera meredakannya, Anda bisa menelan sedikit gula pasir yang bisa menstimulir ujung saraf di balik kerongkongan sehingga menghambat impuls saraf dan meredakan cegukan. Anda juga bisa meminum air hangat atau tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut.

Ada cara lain, yaitu tarik dan buang napas ke dalam kantong atau kertas tertutup selama kurang lebih satu menit. Hidung dan mulut masuk ke dalam kantong tersebut. Tujuannya untuk menahan dan meningkatkan CO2 (karbon dioksida), sebab menurunnya jumlah CO2 dalam darah juga bisa menyebabkan cegukan.

So, Anda pernah cegukan? bagaimana cara Anda mengatasi cegukan Anda? Mari kita sharing di sini, semoga tipsnya berguna untuk semuanya. Jika sudah teratasi cegukannya, mari kita lanjutkan ke pembahasan bagian kelima mengenai kesemutan.

One thought on “Saat Alarm Tubuh Berbunyi (bagian keempat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to TOP