Sumber : Majalah Dokter Kita Edisi Mei 2008 Hal.22-23
Terjadinya perubahan iklim yang drastis secara global telah didegungkan sejak beberapa tahun terakhir ini. dampak yang ditimbulkan dari perubahan itu memang mengkhawatirkan. Perlu tindakan segera untuk mencegah semakin buruknya kondisi tersebut di masa yang akan datang.
Isu mengenai dampak perubahan iklim global memang mampu menyedot banyak orang. Baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Di kalangan medis sendiri topik tersebut bahkan diangkat sebagai tema dari Hari Kesehatan Sedunia (HKS) tahun 2008.
Protecting Health from Climate Change, atau Melindungi Kesehatan dari Perubahan Iklim, adalah tema dari HKS 2008. Menteri Kesehatan RI, DR. dr. Siti Fadhilah Supari, SpJP, dalam teks pidatonya mengenai hari itu, menyatakan bahwa perubahan iklim merupakan tantangan yang paling serius dihadapi saat ini. Diharapkan melalui peringatan HKS maka seluruh komponen masyarakat memahami dan peduli dampak dari perubahan iklim tersebut dan diharapkan masing-masing pihak dapat turut berperan serta dalam mengendalikan hal tersebut.
Perubahan iklim terlihat dari munculnya fenomena adanya peningkatan suhu global, ketidakpastian musim, kekeringan yang berkepanjangan, permukaan es kutub utara yang makin tipis, kebakaran hutan, dan banjir terus-menerus. Hal itu tidak hanya berpengaruh terhadap lingkungan tapi juga pada kesehatan dan kehidupan manusia dalam skala global, baik langsung maupun tidak langsung.
Perubahan suhu yang ekstrim berhubungan dengan peningkatan angka kesakitan dan kematian seperti heat stroke (akibat terlalu panas) dan frozenbite (akibat terlalu dingin). Perubahan suhu tersebut disertai kelembapan dan kecepatan angin yang meningkat juga dapat memperbanyak populasi, memperpanjang umur dan memperluas penyebaran vektor pembawa penyakit, contohnya nyamuk. Hal itu berdampak terhadap peningkatan kasus menular seperti malaria dan demam berdarah.
Perubahan iklim menyebabkan terjadinya bencana banjir, kekeringan, badai, tanah longsor, dan sebagainya. Segala bencana itu mempengaruhi keterbatasan penyediaan air bersih, kebutuhan sanitasi dasar, dan ketersediaan pangan yang akan menimbulkan masalah gizi dan menyebabkan rentan terhadap penyakit yang terbawa oleh air (water bourne disease) dan makanan (food borne disease).
Tidak hanya itu, perubahan iklim juga mempengaruhi radiasi sinar ultraviolet dan pencemaran udara yang dapat menimbulkan reaksi alergi dan infeksi karena debu dan bahan kimia yang terjadi sebagai pengaruh cuaca. Bisa juga polusi udara itu menyebabkan penyakit-penyakit saluran pernafasan.
Menkes memahami bahwa sulit mengendalikan iklim. Usaha yang bisa dilakukan adalah melakukan antisipasi agar perubahan iklim tersebut tidak menimbulkan dampak yang serius terhadap kehidupan manusia, terutama pada kesehatan.
Menkes pun menyadari bahwa masalah kesehatan akibat perubahan iklim sebenarnya adalah masalah ‘hilir’. Hulu permasalahannya ada pada bidang yang lain yang lebih dulu merasakan dampaknya, misalnya krisis pangan atau krisis air bersih. Untuk itu Menkes kembali menekankan perlunya kesungguhan dari semua pihak dalam mengendalikan dampak buruk perubahan iklim tersebut.
Just have bookmarked your blog, and waiting for the next interesting post
Thank you for coming, just subscribe it in order not to miss a new post 🙂
I see you don’t monetize your page, don’t waste your traffic, you can earn extra bucks
every month because you’ve got hi quality content.
If you want to know how to make extra $$$, search for: Mrdalekjd methods for $$$
::> Postingan terakhir FirstMargery … FirstMargery
Thanks for your advice, can you assist me for that?