3,6 Juta Orang Indonesia Terkena Osteoporosis

Loading

Kembali dulu ke kajian Osteoporosis, menurut sumber berita di Harian Kompas hari ini dikatakan bahwa sekitar 3,6 juta penduduk Indonesia yang berusia di atas 50 tahun terkena osteoporosis atau kerapuhan tulang. Osteoporosis dipandang para pakar kesehatan Asia sebagai masalah kesehatan yang serius, setara dengan kanker dan obesitas.

“Orang yang keropos tulang itu biasanya tidak ada keluhan, tapi tiba-tiba terbentur dan tulangnya patah karena sudah rapuh. Osteoporosis berhubungan dengan usia lanjut,” kata Presiden Perhimpunan Osteoporosis Indonesia, Prof. Dr. Ichramsjah A. Rachman di Jakarta, Selasa (4/11).

”Ini penyakit yang diam-diam, tanpa gejala dan keluhan. Orang yang tidak mempunyai keluhan kalau diberi obat akan bilang: buat apa?” kata Ichramsjah.

Padahal, osteoporosis menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah sehingga dapat mengakibatkan nyeri yang serius, ketidakmampuan untuk beraktivitas, dirawat di rumah sakit, dan bahkan kematian.

Bagi mereka yang sudah terkena osteoporosis harus mendapatkan pengobatan atau terapi lebih lanjut.

Beberapa waktu lalu telah dilakukan penelitian terhadap 625 pasien osteoporosis pasca-menopause di lima negara Asia, yakni Indonesia, Hongkong (China), Filipina, Taiwan, dan Thailand. Dari Indonesia, sebanyak 200 pasien dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar diikutsertakan pada penelitian ini.

”Para pasien tersebut diberi Ibandronat selama 12 bulan dan dikonsumsi sebulan sekali,” kata dia. Hasilnya, dari 188 (94 persen) pasien yang patuh mengonsumsi obat itu mengalami kenaikan massa tulang yang signifikan.

Peneliti di Surabaya, Prof Dr Djoko Roeshadi, mengatakan, kebiasaan penduduk Indonesia mengonsumsi kalsium masih sangat kurang. Asupan kalsium orang Indonesia dewasa hanya 270-300 mg per hari, sedangkan jumlah yang dianjurkan 1.000- 1.200 mg per hari.

Oleh karena itu, adalah lebih baik mencegah osteoporosis sejak usia muda, yakni dengan berolahraga, mengonsumsi nutrisi dan vitamin D, serta menghilangkan kebiasaan buruk, seperti merokok, minum alkohol dan kopi.

Bagaimana jika seluruh masyarakat Indonesia mengonsumsi Nutrient High Calsium yang jelas-jelas bersumber dari bahan organik yang diolah dengan bioteknologi modern, kandungan kalsium yang sangat tinggi dan sudah menerima ribuan penghargaan Internasional, tentu angka penderita Osteoporosis itu bisa ditekan semaksimal mungkin, bahkan jika semuanya patuh mengonsumsi produk tersebut, angka penderita osteoporosis dalam beberapa tahun mendatang akan mendekati angka nol.

Akankah harapan itu terwujud ? Mari kita wujudkan bersama Tianshi Internasional Company.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to TOP