Mengenal Ambroxol; Obat Batuk Berdahak Yang Populer

Loading

Ambroxol itu obat apa?

Ambroxol atau Ambroxol hydrochloride (HCl) merupakan obat batuk yang digolongkan ke dalam golongan mukolitik atau pengencer dahak. Obat yang dipakai untuk mengobati batuk berdahak ini termasuk kelompok obat keras yang hanya boleh didapatkan melalui resep dokter. Jadi, tidak dibenarkan menjual atau membeli dengan bebas obat ini di apotik.

Kegunaan obat Ambroxol HCl ini terutama untuk batuk yang memiliki dahak yang kental dan banyak, dimana dahak sering mengakibatkan penyumbatan saluran nafas. Contoh penyakitnya yaitu bronkitis, bronkiektasis, asma, penyakit dengan gejala sesak serupa.

Bagaimana Cara Kerja Obat?

Obat ini dipakai secara oral, umumnya efeknya akan bekerja setelah 30 menit. Obat ini bekerja melalui pemecahan serat mukopolisakarida pada dahak dan membuatnya menjadi lebih encer sehingga dahak akan lebih mudah untuk dibuang.

Obat ini juga meningkatkan sekresi surfaktan (zat dalam proses pembersihan saluran pernafasan dari kuman dan agen patogen lain sehingga mencegah terjadinya infeksi). Obat ini juga akan menguatkan silia (rambut halus di permukaan saluran respirasi) pada bronkus sehingga proses pembuangan dahak akan menjadi lebih efektif.

Poin positifnya lagi, obat ini tidak menekan batuk sehingga tidak memberikan gangguan pada respon batuk alami di saluran nafas. Dengan respon batuk yang masih ada maka proses pengeluaran dahak juga akan lebih baik. (Catatan redaksi: Respon batuk alami adalah normal untuk mendorong benda asing seperti dahak, keluar dari saluran pernafasan).

Apa Indikasi Ambroxol?

Ambroxol digunakan sebagai obat batuk berdahak (sebagai terapi sekretolitik) pada beberapa penyakit bronkopulmonal baik akut maupun kronis yang berkaitan dengan produksi dahak yang berlebihan ataupun gangguan mekanisme eksresi dahak.

Beberapa contoh penyakitnya ialah untuk pengobatan tracheobronchitis, emfisema bronkitis pneumokoniosis, radang paru kronis, bronkiektasis, bronkitis dengan bronkospasme asma. Obat ini sering dikombinasikan dengan antibiotic untuk beberapa penyakit yang disebabkan oleh agen bakteri.

Apa Kontraindikasi Ambroxol?

Seperti dijelaskan di atas bahwa obat ini tergolong obat keras yang memerlukan pandangan dokter untuk memberikannya. Namun, secara umum obat ini tidak boleh digunakan oleh beberapa orang atau kondisi seperti di bawah ini:

  • Orang dengan riwayat hipersensitif terhadap komponen obat
  • Orang dengan riwayat ulkus lambung atau penyakit maag parah.

Sediaan dan Dosis Ambroxol

Obat ini tersedia untuk konsumsi secara oral yaitu tablet dan sirup. Sediaan tablet umumnya mengandung ambroxol HCl 30 mg tiap tabletnya dan sediaan sirup biasanya mengandung 15 mg ambroxol HCl tiap 5 mL nya. Anda dapat menemukan obat ini dengan nama merek paten Transmuco, Roverton, Mucopect, dan lain-lain.

Untuk dosis sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter keluarga Anda apakah Anda membutuhkan obat ini atau tidak terkait dengan kondisi kesehatan Anda saat ini dan masa lalu. Dengan kata lain, walaupun Anda sedang menderita batuk berdahak, tidak bisa sembarangan mengonsumsi obat ini.

Petunjuk Penggunaan Obat Ambroxol

Bila mendapat resep obat ini hendaknya ditanyakan bagaimana cara penggunaan obat secara langsung kepada dokter yang merawat atau apoteker di apotik tempat mengambil resep. Namun, aturan secara umum seperti di bawah ini:

  • Obat dikonsumsi setelah makan dan disarankan untuk konsumsi air putih lebih banyak untuk lebih mengefektifkan proses pembuangan dahak.
  • Minum obat dengan dosis yang telah disarankan oleh dokter.
  • Minum obat dengan jangka waktu yang tepat. Bila obat diminum tiga kali sehari maka hendaknya minum obat tiap delapan jam sekali.
  • Apabila obat lupa diminum maka segera minum obat sewaktu ingat dan waktu minum obat berikutnya disesuaikan dengan waktu minum obat yang terakhir. Tidak disarankan minum obat ganda karena terlupa minum obat sebelumnya.

Demikian ulasan singkat tentang obat ambroxol ini. Ulasan ditujukan untuk masyarakat awam. Ulasan untuk tenaga medis akan kita bahas di artikel selanjutnya. Semoga bermanfaat.

Penulis:

Dokter Amrizal Zuhdy. Domisili di Medan. Aktivitas sehari-sehari sebagai dokter fungsional di Puskesmas Padang Garugur Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara dan juga sebagai admin di https://kedokteran-kesehatan.blogspot.com/

Anda juga dapat berkontribusi mengirimkan artikel dan opini Anda dengan menjadi penulis tamu di blog ini, silakan baca ketentuannya disini.

Sumber artikel:

http://pionas.pom.go.id/monografi/ambroksol

https://kedokteran-kesehatan.blogspot.com/2017/01/dosis-efek-samping-ambroxol.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to TOP