Virus Zika: Kenali, Waspadai, dan Cegah Penularannya
Seperti diketahui saat ini sedang heboh pemberitaan kewaspadaan terhadap virus jenis baru lagi yang disebut virus Zika. Sudah tahukah Anda informasi tentang virus Zika dan cara mencegahnya?
Saya disini sekedar meneruskan informasi yang sudah disampaikan pihak Kemenkes baik melalui portal resminya maupun melalui media massa online dan televisi. Informasi selengkapnya bisa kunjungi di sini.
Berkenalan dengan Virus Zika
Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus, yang mirip dengan virus Dengue – sang penyebab Demam Berdarah Dengue. Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp., dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan. Jadi siapapun yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat virus Zika memiliki risiko untuk terinfeksi termasuk ibu hamil.
Gejala dan Tanda
1 diantara 5 orang yang terinfeksi virus zika menunjukkan gejala, diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva. Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari. Hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan berfokus pada gejala yang ada.
Apa yang harus dilakukan jika terinfeksi virus Zika?
Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut:
- Istirahat cukup
- Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
- Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
- Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti inflmation) lainnya.
- Dapat juga mengonsumsi suplemen terbaik untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara cepat dan aman.
- Cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.
Bagaimana cara mencegah penularan virus Zika?
Pencegahan penularan virus ini dapat dilakukan dengan:
- Menghindari kontak dengan nyamuk
- Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (Menguras dan Menutup tempat penampungan air, serta Memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dan lain-lain)
- Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
- Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin, mengonsumsi suplemen terbaik secara rutin dan lain-lain.
- Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan, misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari pemakaian wewangian yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum dan deodoran.
- Bagi wanita hamil atau berencana hamil yang akan bepergian ke area terjangkit virus Zika, sebelum pergi dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Selain itu pada masa selama berada di area terjangkit diharapkan melakukan perlidungan ekstra terhadap gigitan nyamuk.
Semoga informasi ini bermanfaat dan kita bisa mencegah tertular oleh virus Zika di Indonesia.