Setelah sebelumnya saya sempat memposting anekdot ringan tentang betapa seseorang bisa merasa terpaksa tinggal di Indonesia, rasanya tepat jika sesekali “dipertanyakan”, apakah benar Indonesia ini sudah merdeka? Hari ini tanggal 17 Agustus 2010, beberapa mulut bergumam, sudahkah bangsa kita benar-benar merdeka?
Bagi sekian banyak rakyat Indonesia rasanya sebuah kemerdekaan itu baru sebuah rentetan sejarah yang manis terekam dalam sebuah buku Sejarah Perjuangan Bangsa, yang dulu dikenal dengan PSPB. Bahkan buku itu pun sekarang musnah, atau tepatnya “dimusnahkan” karena dianggap tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada bangsa ini, alias beberapa kisah dipelintirkan. Dari sini saja kita bisa mereka-reka, benarkah Indonesia sudah merdeka? Ada banyak hal yang harus Anda simak…
Sebelumnya mohon maaf kiranya bila artikel ini terlalu vulgar, tapi semoga bukan suatu hal yang porno. Tapi rasanya perlu lah kita sekarang untuk lebih blak-blakan dan berbicara dari hati ke hati dengan kepala dingin dan berotak encer. Sudah 65 tahun sejak bangsa Indonesia diproklamirkan kemerdekaannya oleh duet Bung Karno dan Bung Hatta tanggal 17 Agustus 1945 lalu, apakah itu bukan sekadar mimpi di siang bolong? Rasanya tidak kan?
Tapi baiklah, mari kita menengok dan mempelajari apa yang sudah disusun oleh para pemuka bangsa dulu, adakah yang sudah terwujud sebagai bentuk kemerdekaan yang sebenarnya sekarang ini? Ingat bung, sudah 65 tahun lho, bangsa kita sudah tua renta. Mau maju bagaimana lagi coba? Kalo manusia, mungkin sudah pakai tongkat kemana-mana.
Miris sekali rasanya saat saya digiring ke sebuah blog yang menuliskan artikel negara terkaya di dunia. Betapa “akan” sangat makmur negara kita ini jika semuanya benar-benar “merdeka” kita mengolahnya. Mengapa saya kutip kata “akan”? Karena memang sampai saat ini kita merasa belum makmur. Simak sajalah celotehnya disana, bagaimana menggambarkan surgawinya Indonesia, hingga anekdotnya tentang perbicangan Tuhan dengan malaikat menggelitik nurani kita. Benarkah negara kita saat ini sedang dipimpin oleh para “idiot”?
Mohon maaf sekali lagi, ini bukan berbicara masalah subversif atau terorisme. Tapi ini sebuah kenyataan yang sulit dipungkiri, manakala ada sekelompok orang yang ingin mengingatkan para pemimpinnya yang terlanjur salah jalan, dianggap teroris atau aliran keras. Adakah sebuah konspirasi yang menunggangi kepemimpinan para pemimpin negara ini? Sehingga rasanya seorang pemimpin nomor satu di negara ini sudah tidak lagi mampu memberikan komando ataupun intervensi yang sebenarnya dia pasti punya hak veto untuk itu. Alih-alih terarah di satu komando, malah lahir berpuluh-puluh orang yang ngaku pemimpin. Jadi kacau balau lah bangsa kita sekarang, karena tidak tahu lagi kemana harus meneladani siapa yang menjadi pemimpinnya.
Terkadang saya ngiri sama Jepang. Sebuah negara yang pernah luluh lantak dalam satu hari hingga nyaris tak satupun orang tersisa, bangunan porak-poranda dimana, pokoknya hancur sehancur-hancurnya akibat “siraman” bom atom di dua kota penting yang menjadi urat nadinya Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Tapi dengan tekad membaja dan siap bekerja keras dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada, mereka bisa bangkit hanya dalam waktu yang tidak sampai setengahnya umur kemerdekaan Indonesia. Bahkan saat ini Jepang sudah menguasai sektor Industri Dunia di segala bidangnya. Walaupun Indonesia terkenal sebagai negara yang murah senyum, tapi bila dibanding dengan Jepang… Ya Allah, patutkah pertanyaan ini muncul kembali, sudahkah Indonesia benar-benar merdeka? Mari belajarlah dari mereka…
Ini bukan artikel atau pun sumber referensi yang bisa dicatut, tapi ini sekedar mengurai air mata kesedihan, mengingat luar biasanya potensi bangsa dan negara ini, namun sama sekali belum optimal dimanfaatkan oleh dirinya sendiri. Malah ada sampai ada yang 99% hasilnya dinikmati oleh negara lain, sementara 1% dinikmati oleh pejabat negara ini, maka berjamurlah pengangguran dimana-mana. Sehingga pantaslah bila negara yang disebut “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo” ini, dicabut rahmat dan hidayah-Nya dari muka bumi karena tiada sempat bersyukur dengan cara memakmurkan negaranya sendiri. Hanya orang-orang tamaklah yang sepantasnya diberikan hukuman.
Sekedar khawatir, betapa bencana bumi terjadi dimana-mana nyaris tiada henti, penyakit-penyakit yang aneh dan cenderung ganas mulai muncul dimana-mana, padahal belum pernah terjadi sebelumnya keadaan-keadaan seperti demikian. Tak ingin saya menghubung-hubungkan serentetan bencana dan kejadian luar biasa penyakit ini dengan naiknya pemerintahan saat ini, tapi sekali lagi mari kita introspeksi diri, apakah kesalahan pada alam, atau pada manusianya yang sudah tidak hormat pada Sang Penguasa alam. Jangan sampai negara yang luar biasa indah ini didahulukan azabnya oleh Tuhan. Na’udzubillah…
Tulisan ini sekedar mempertajam rasa peduli kita terhadap Indonesia, karena sudah 65 tahun merdeka, rasanya tidak ada perubahan secara moral, selain seremonial belaka. Sekedar mengingatkan para pemimpin bangsa ini, ingatlah bahwa Anda dipilih oleh bangsa, jika tidak pernah dipilih, Anda pun sama nasibnya seperti kami, jadi perjuangkanlah apa yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia.
Bagi para pemuda dan pemudi, mari satukan langkah menuju kemakmuran bangsa ini. Berbeda pola pikir, cara pandang, dan cara melangkah jangan dijadikan pertentangan dan persengketaan, tapi jadikan sebagai kekuatan yang bila disatukan, akan menjadi bangsa yang sukses dan berkepribadian kuat.
Mari jadikan 17 Agustus 2010, sebagai awal kebangkitan kembali bangsa ini menuju kemerdekaan yang sesungguhnya. MERDEKA!!!
Quote:
…. karena sudah 65 tahun merdeka, rasanya tidak ada perubahan secara moral, selain seremonial belaka.
turut tersulut semangatnya. Semangat!!!
tersulut…haha…saya suka kata itu…Semangat Mas!!! 😀
saya tidak tahu arti kemerdekaan itu seperti apa.
apakah merdeka itu terbebas dari penjajahan atau gimana.
Mungkin saat ini bangsa kita baru menikmati arti kemerdekaan seperti itu, tapi sesungguhnya mereka belum bebas merdeka sama sekali, buktinya penjajahan amerika dalam bentuk hutang negara, pencaplokan sumberdaya alam, membuat amerika kaya tapi bangsa kita semakin terkekang. Is it merdeka?
Semoga di usia bangsa kita yang 65 ini kita merasakan arti kemerdekaan yang sesungguhnya.
apa tuh arti kemerdekaan yang sesungguhnya? Mmm…semoga saja…
“Sudahkah Indonesia Merdeka?” kalimat yang bagus untuk kita renungkan sebagai masyarakat bangsa indonesia dan generasi penerus bangsa khususnya. Masih banyak ‘PR’ kita sebagai bangsa indonesia dalam memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dalam berbagai aspek kehidupan.
Contohnya dalam bidang pembangunan dapat kita rasakan tarif tol naik sementara pemerintah belum dapat mengatasi kemacetan serta terbengkalainya proyek pembangunan monorel yang telah menelan triliunan uang rakyat, sementara itu banyaknya pejabat pemerintahan yang tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagaimana mestinya sebaliknya korupsi merajarela di kalangan pejabat pemerintahan dan politik yang memanas dapat kita saksikan di layar televisi setiap harinya, disamping itu masih banyak nasib guru, buruh dan karyawan yang menerima upah dibawah UMR, ini hanya sebagian contoh kecil kehidupan bangsa indonesia saat ini, masih banyak potret kehidupan pemerintahan kita yang perlu untuk kita renungi dan bersama untuk memperbaiki agar kita dapat mencapai tujuan dan cita-cita bangsa indonesia sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945, mari bersama majukan bangsa kita Negara Kesatuan Republik Indonesia, MERDEKA!!!
sekarang ini memang harus banyak perhatian sekali tentang kemerdekaan yg sebenarnya. bangsa kita merdeka tetapi masih banyak kekurangan terutama bangsa kita terjajah kemiskinan.
banyak sekali pekerjaan g harus diselesaikan bukan hanya pemerintah tapi kita yg merupakan bagian terkecil indonesia juga harus membantu memerdekakan negara kita yg sudahmerdeka ini dimulai dari hal hal kecil.