Akhirnya, setelah berkolaborasi dengan Robert T. Kiyosaki dalam menulis buku “Why We Want You To Be Rich” (bukunya dalam bentuk ebook bisa didownload disini), Donald Trump menjadi bagian dari komunitas network marketing (MLM). Ia membuka perusahaan, diberi nama Trump Network. Lewat perusahaan ini, Trump mempunyai haul besar: mengembalikan mimpi Amerika, yang telah terampas menyusul krisis di negeri tersebut.
Kebetulan, nama Trump sendiri, identik dengan kesuksesan. Tak pelak lagi, keberadaannya di bisnis jaringan, punya daya tarik tersendiri. Maklumlah, setelah launching Oktober mendatang, alumnus Wharton University ini, bakal mengkampanyekan Trump Network di pelbagai media, talkshow seperti Oprah, radio dan sebagainya. Banyak yang menyebut, inilah cikal bakal perusahaan network marketing yang akan dikenang sejarah.
Di sisi lain, banyak pula yang meragukan. Kenapa? Alasannya, network marketing tidak sama dengan bisnis konvensional, khususnya real estate. Di bisnis ini hubungan perusahaan dengan networkernya merupakan partnership yang saling menguntungkan, bukan antara bos dengan karyawan, sesuatu yang melekat pada Trump. Apalagi, kiprah Trump Network, bukan segalanya serba baru. Trump mengakuisisi perusahaan lama – termasuk produknya, dengan mengganti menjadi Trump Network.
Lepas dari semua itu, keberadaan Trump tentunya memberikan angin segar. Setidaknya, label bisnis network marketing ini kacangan, tidak wah, tidak prestise, tergerus dengan ikon Trump yang merupakan miliarder, punya pelbagai gedung pencakar langit, lapangan golf dan sebagainya. Dalam bahasa awamnya, bila Trump oke-oke saja, maka tak ada alasan mencibir ataupun meragukan network marketing. Bila itu terjadi, apa sama halnya dengan mencibir Trump juga?
Tak hanya itu, keberadaan Trump di bisnis jaringan, sekaligus membuktikan bisnis ini benar-benar menjadi trend di era global. Maklumlah, menyusul krisis global yang menerpa dunia slalu “memangsa” karyawan yang menjadi “korban” PHK. Dari sinilah, seperti dilansir oleh Paul Zane Pilzer dalam bukunya yang saya bahas disini dan disini, pilihan menjadi karyawan bukanlah sesuatu yang aman, melainkan penuh dengan resiko. Justru yang aman saat itu adalah pengusaha, dimulai dalam skala kecil.
Selain PHK, kemajuan teknologi juga menjadi biang keladi. Sebab, canggihnya teknologi, membuat pelbagai pekerjaan lenyap. Ironisnya, justru teknologi itu memudahkan orang menjadi pengusaha, lebih efisien dan efektif. Semua bisa dikerjakan dari rumah, sehingga kebersamaan dengan keluarga bisa terjalin lebih erat lagi.
Network marketing bisa menjadi pilihan, karena bisnis ini memberikan banyak pelbagai kemudahan, dari modal yang relatif kecil, waktu dan tempat yang fleksibel, sampai kepada penghasilan tanpa batas. Bahkan, dukungan teknologi informasi, membuat bisnis ini makin greget. Alasannya, mereka tak perlu “bertandang” ke prospek, cukup melalui internet segala sesuatunya bisa dilakukan. Bahkan, Anda bisa pula mempromosikan bisnis ini lewat internet, mengirimkan e-mail dan sebainya.
Kemudahan, semangat enterpreneurship, belajar tentang finansial, disiplin, bekerja tanpa menyerah, mewujudkan impian adalah hal-hal positif dari bisnis network marketing.
Semoga, lewat bisnis ini, dunia bisa lebih sejahtera, lebih cepat “sembuh dari penyakit” krisis ekonomi. Oya, klik disini untuk mendownload buku “Mengapa Kami Ingin Anda Kaya”.
Salam sukses dan tetap semangat.
Dari: BisnisPlus Edisi 32/2009
This was a riveting read, it enlightened me to many aspects which i have previously overlooked.