Laki-laki usia muda yang mendadak meninggal setelah ditahan oleh polisi merupakan korban sindroma baru, yang mirip dengan binatang liar yang mati setelah ditangkap.
Dr. Manuel Martinez Selles dari Madrid’s Hospital Gregorio Maranan, mengambil kesimpulan di atas setelah meneliti 60 kasus kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya setelah subyek ditahan polisi. Pada sepertiga kasus tersebut, kematian terjadi saat ditahan, sedang sisanya meninggal dalam waktu 24 jam.
Seluruh subyek adalah laki-laki, kecuali 1 orang dan usia rata-rata adalah 33 tahun, tanpa riwayat penyakit kardiovaskuler. Meskipun kematian pada laki-laki muda tersebut masih merupakan misteri, tetapi diduga pada kelompok laki-laki ini terjadi kenaikan katekolamin mendadak saat berada di bawah keadaan stres. Katekolamin yang paling meningkat adalah adrenalin.
Kemungkinan, kelompok laki-laki muda ini mengalami stress berlebihan saat ditahan polisi, dan kadar katekolaminnya meningkat tinggi sekali sehingga menyebabkan kematian akibat fibrilasi ventrikel (henti jantung).
Para peneliti mengumpulkan data kasus-kasus kematian yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya setelah ditahan polisi selama 10 tahun terakhir. Dan hanya kematian mendadak tanpa sebab yang jelas dimasukkan sebagai kasus penelitian, serta hasil otopsi diteliti untuk mengeksklusi kemungkinan kesalahan pengobatan atau adanya kelainan medik serius. Meskipun 12 korban merupakan pengedar narkoba, tetapi para peneliti menyatakan bahwa hal ini tidak menyebabkan kematiannya.
Dr. Jonathan Halperin dari Mount Sinai Medical Center, New York, memberi komentar bahwa konsep adanya sindroma stres jantung yang disebabkan kenaikan adrenalin atau zat kimiawi lain secara tiba-tiba, merupakan hipotesis yang masuk akal. Kita semua tahu bahwa stres mempunyai pengaruh buruk, dan dalam keadaan ini stresnya bersifat ekstrim.
(European Society of cardiology (ESC) 2008 Congress, 30 Agustus – 3 September 2008, Munich, Jerman)
Yang jadi pertanyaan adalah, akhir-akhir ini di negara kita banyak orang yang tadinya terhormat, kemudian tiba-tiba banyak yang tiba-tiba tertangkap/ditangkap oleh polisi dan bahkan KPK karena perbuatan korupsi atau ulah mesumnya, kok ga ada yang mati mendadak ya ? Bukankah itu merupakan kejadian yang bisa memalukan, mengagetkan, dan menjatuhkan martabat dan harga dirinya dan keluarganya. Seharusnya kalo mereka merasa stres setelah karir dan harga dirinya hancur, bisa mati mendadak seperti hipotesis di atas kan ?
Wah, berarti para penjahat kelap kakap di negara kita terlalu kebal dan terlalu bebal baik hati dan otaknya, sehingga saat kehancuran harga dirinya otaknya pun tidak berespon apa-apa dan akibatnya tidak ada katekolamin yang dihasilkan, jadi ya… tenang aja, masih bisa bebas lagi kok, kan punya duit banyak.
Hhh… benar-benar sudah gila negara kita ini ya… ?!
Hlo.. yang gila bukannya penjahat itu, dok? KOk malah negara 🙂
@masarif, Penjahatnya emang gila dok, tapi negara justru secara tidak kita sadari ternyata jauh lebih gila lagi, karena sistem/undang-undang dengan pelaksanaannya masih sangat amburadul, sehingga penjahat kelas kakap yang jelas2 kelihatan malah dibiarkan berkeliaran dengan bebas dan tenang… Ada ga sih yang benar-benar care sama negara sendiri…? Jadi pusing sendiri, apa lebih enak di luar negeri ya? misalnya di Saudi gitu? 🙁