Seperti yang kita ketahui. diare adalah salah satu penyakit musiman yang masih saja menjangkiti rakyat Indonesia khususnya pada saat musim penghujan. Tetapi akhir-akhir ini penyakit diare tidak lagi hanya menjangkit di saat musim hujan, diare bisa menyerang kapan saja dan tidak mengenal usia. Apa yang harus kita ketahui tentang diare ini ?
Penyebab diare yang utama berasal dari bakteri seperti E-coli, Salmonella dan Staphylococcus yang tersebar baik dari udara, makanan maupun minuman. Diare tentu saja sangat erat kaitannya dengan kurangnya kebersihan lingkungan, oleh sebab itu biasanya diare akan sangat mudah menyerang anak-anak.
Namun ada beberapa penyebab lain yang dapat menimbulkan penyakit ini, antara lain :
- Infeksi virus atau parasit.
- Alergi terhadap makanan atau obat tertentu.
- Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti campak, infeksi telinga, infeksi tenggorokan, malaria, dan sebagainya.
Secara umum gejala diare adalah :
- Frekuensi buang air besar melebihi normal (biasanya).
- Kotoran encer atau cair.
- Sakit atau kejang perut.
- Terasa haus yang amat sangat.
- Tidak mau makan.
- Badan lesu atau lemas.
- Demam.
- Muntah (pada beberapa kasus).
- Bila sudah muntah makan akan terjadi komplikasi dehidrasi seperti mata cekung, kulit tidak elastis atau menjadi kering.
Diare dapat dicegah dengan cara :
- Banyak minum air putih atau dengan Terapi Air.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
- Minum dan makan yang menggunakan air bersih dan matang.
- Makanan yang tersaji harus ditutup untuk mencegah kontaminasi lalat, kecoa, tikus dan sebagainya.
- Untuk batita, berikan ASI secara eksklusif.
- Kenali tubuh kita, agar tidak salah makan atau minum sehingga terhindar dari alergi yang dapat menyebabkan diare.
- Perbanyak minum vitamin dan asupan nutrisi untuk menjaga kondisi tubuh.
- dan yang utama adalah selalu menjaga kebersihan di lingkungan Anda (buang sampah pada tempatnya, memberishkan selokan, dan sebagainya).
Penangan yang tepat setelah terjangkit diare dapat dilakukan dengan cara :
- Memperbanyak minum air putih yang bersih dan matang (Terapi Air).
- Hindari makanan padat selama 1 – 2 hari.
- Hindari makanan atau minuman yang merangsang seperti sambal, santan, nanas, dan sebagainya.
- Minum cairan rehidrasi ORALIT.
- Bila hendak ditambah dengan obat yang mengandung garam bismuth (sejenis garam untuk mengurangi bakteri diare) juga boleh, asal jangan berlebihan.
- Untuk batita tetap terus diberikan ASI.
- Segera memeriksakan diri ke dokter.
Pengobatan dengan ORALIT merupakan penemuan terbesar zaman ini menurut organisasi kesehatan dunia (WHO). Tetapi, setelah banyak ahli yang meneliti ORALIT, ternyata meminum ORALIT ada caranya agar lebih efektif.
Bila ORALIT satu sachet dicampur ke dalam segelas air (200 cc) dan diteguk sekaligus maka [enderita akan langsung muntah dan bahkan terasa akan buang air besar lagi. Jadi, cara seperti ini SALAH !
Yang benar, minumlah larutan ORALIT sedikit demi sedikit, 2 -3 teguk dan berhenti tiga menit untuk memberi kesempatan ORALIT diserap oleh usus dan menggantikan garam dan cairan yang hilang dalam feses atau kotoran. Lakukan secara terus menerus sampai habis satu gelas.
Bila diare masih berlanjut, maka minum oralit harus tetap diteruskan sampai beberapa bungkus (3 – 8 bungkus sehari). Bila diare hanya beberapa kali sehari dan berhenti dalam 1 – 2 hari, maka hal ini tidak perlu penangan khusus. Tetapi bila buang air besar terlalu sering, kira-kira 8 – 15 kali sehari, maka perlu diwaspadai. Segaralah ke dokter, karena bahaya terbesar dari gejalaini ialah hilangnya cairan tubuh dan garam, terutama natrium dan kalium, sehingga si penderita akan mengalami kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi yang dalam menyebabkan KEMATIAN. Nah lo, jadi JANGAN ANGGAP ENTENG DIARE !
Ingat, selalu cukupi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan banyak minum dan jaga asupan makan Anda !
Ass … senang bisa main kesini, sekalian pamit pinjam image diarenya ya .
@Chandra, Wa’alaikum salam. Terima kasih udah mampir mas Chandra. Pake aja imagenya, ga usah dibalikin, saya ikhlas kok! 🙂
He … sip, makasih ya. kebtulan image itu ditempal untuk web dinas kami di http://dinkes.sulteng.go.id
@Chandra, Web atau blog mas Chandra? Kayaknya lebih mirip blog deh… Tapi cukup bagus kok…
Tanya ya, dok…kalo buat batita, makanan apa yang disarankan untuk dimakan? Baik karbonya maupun buahnya.
Makasih